Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Kualitas sebagian beras hasil panen petani di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, turun dan berwarna hitam karena tidak mendapatkan panas yang cukup akibat curah hujan tinggi.

"Sejak dipanen, gabah kami tertumpuk ditutupi terpal di tengah petakan sawah dan belum pernah mendapatkan sinar matahari akibat hujan deras hingga beberapa hari," kata seorang petani di Kecamatan Kelumpang Selatan, Kotabaru, Ponari, Kamis.

Akibat tidak kering tersebut, menyebabkan sebagian padi berubah warna menjadi coklat kehitaman, dan apabila gabah tersebut digiling ke penggilingan berasnya berwarna agak hitam dan mudah hancur.

"Beras yang "ngecap" (warna hitam) rasanya juga berubah kurang nyaman, setelah ditanak," kata seorang warga H Sijam.

Hal yang sama juga dialami oleh H Hamim, Sunarto, H Rahmad, hasil panen mereka juga tidak mendapatkan panas matahari yang cukup, sehingga menyebabkan kualitas beras juga turun.

Menurut warga, apabila kualitas beras turun akan mempengaruhi harga jualnya, yang semula bisa menembus harga kisaran Rp11.000 per kilogram, turun menjadi Rp10.000 per kilogram.

Petani mengharapkan pemerintah daerah setempat, melalui Dinas Pertanian dan Holtikutura untuk membantu petani dengan memberikan bantuan mesin pengering gabah yang dengan biaya operasional terjangkau.

Hal itu untuk mengantisipasi manaka terjadi curah hujan tinggi disaat musim panen raya, seperti kondisi sat ini.

Dikatakan, semua petani di Kotabaru periode ini berjuang keras untuk menyelamatkan tanaman padi mereka dari serangan hama tikus, wereng, walang sangit dan burung pipit.

"Petani bekerja mati-matian agar padi mereka selamat dan bisa dipanen, namun sayang setelah sebagian yang bisa dipanen sisa dari hama tikus, wereng, walang sangit dan burung pipit, ternyata tidak mendapatkan sinar matahari cukup, sehingga kualitasnya kurang baik," imbuhnya.

Agar hal tersebut tidak terjadi, perlu sarana pendukung berupa mesin pengering gabah.

Informasi yang behasil dihimpun dari para petani, musim panen kali ini petani di Kelumpang Selatan masih beruntung, meski tanaman padi sawah sejak mulai keluar buliran diserang hama hewan pengerat dan yang lainnya.

Diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyampaikan prakiraan cuaca di Kotabaru secara periodik.

Seperti yang disampaikan untuk 15 Maret 2017 pukul 15.45 WITA. Berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pukul 16.15 WITA di Kecamatan Sungaidurian, Kelumpang Tengah, Hulu dan Selatan.

Kecamatan Batulicin, Satui, Marabahan, Simpangempat, Martapura, Banjarbaru, Astambul dan meluas ke Kotabaru, Pengaron, Karangintan, Aranio dan sekitarnya.

Kondisi ini diperkirakan masih dapat berlangsung hingga pukul 17.30 WITA.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017