Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan bersama Bank Kalsel bersinergi menyukseskan program padi apung di Desa Siang Gantung di Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Kepala OJK Provinsi Kalsel Agus Maiyo saat gelar media update dan kunjungan implementasi budi daya padi apung di Hulu Sungai Selatan (HSS), Selasa, menyampaikan, program ini sebagai partisipan untuk mewujudkan swasembada pangan yang digalakkan Presiden Prabowo Subianto.

Menurut dia, dengan menggandeng Bank Kalsel, petani di desa tersebut dapat bantuan berupa sarana styrofoam untuk penanaman padi sistem apung.

Dia menyampaikan, program ini sudah dilakukan penelitian dan pengkajian mendalam, dan positif bisa dikembangkan di daerah rawa wilayah Nagara, HSS tersebut.

"Apalagi kelompok petani di sana juga sudah berhasil uji coba panen padi apung," tuturnya.

Menurut dia, penambahan bantuan untuk program padi apung di desa tersebut diharapkan dapat meningkatkan tarap ekonomi masyarakat, juga keberlanjutan pertanian.

"Sebab daerah ini hanya bisa satu kali tanam padi setiap tahunnya, karena sering tenggelam," paparnya.

Dengan penanaman sistem padi apung yang sekitar tiga bulan sekali bisa dipanen, ujar dia, diharapkan produksi padi di daerah yang hampir semua datarannya adalah rawa tersebut bisa meningkatkan.

"Apalagi styrofoam yang digunakan ini bisa sampai 21 kali, jadi hitung-hitungan secara ekonomi sangat menguntungkan," papar Agus Maiyo.

OJK dalam program padi apung ini, katanya, pendekatannya lebih kepada bagaimana membentuk ekosistem pembiayaan, bahkan sampai ekosistem pengembangannya dengan melibatkan perbankan.

"Kami terimakasih kepada Bank Kalsel yang sudah begitu berperan dalam program pengembangan padi apung tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Kalsel Fachrudin menyampaikan, bantuan untuk program padi apung di Desa Siang Gantung, Kecamatan Daha Barat ini dari dana tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).

Disampaikan dia, ada sebanyak 1.000 styrofoam yang setiap styrofoam itu dapat menanam 21 pot bibit padi varietas unggul dibantu bagi petani di desa tersebut.

Menurut dia, Bank Kalsel berkomitmen untuk membantu program inovasi pertanian dan lainnya, khususnya untuk mewujudkan swasembada pangan di negeri ini.

"Kami sangat mendukung inisiasi OJK dalam program padi apung di desa ini," demikian katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan HM Noor menyampaikan terimakasih atas kolaborasi OJK-Bank Kalsel yang membantu untuk meningkatkan produksi pangan di daerah, utamanya di daerah Daha Barat atau lebih dikenal daerah Nagara tersebut.

Menurut dia, program padi apung di daerah HSS sudah berlangsung sejak 2022, di mana cukup berhasil panen hingga bisa produksi gabah kering sekitar 7 ton per hektare.

Dikatakan dia, daerah Nagara meliputi tiga kecamatan masuk penyumbang terbesar produksi padi di HSS.

"Tapi hanya bisa bertani pada musim kemarau, jika musim hujan tidak bisa lagi, sebab daerah ini jadi lautan air. Dengan sistem tanam apung ini diharapkan bisa setiap musim," ujarnya.

Kepala OJK Provinsi Kalsel Agus Maiyo dan Dirut Bank Kalsel Fachrudin serta Forum Wartawan Ekonomi Provinsi Kalsel mengunjungi penanaman padi sistem apung binaan OJK-BANK Kalsel di Siang Gantung di Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Selasa (3/12/2024). (ANTARA/Sukarli)

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024