Kotabaru (Antaranews Kalsel) - Asosiasi Sepakbola Kabupaten Kotabaru, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, menggelar pertandingan sepakbola Liga Anti-Narkoba 2017.
"Pertandingan Liga Anti-Narkoba salah satunya bertujuan untuk menjaring bibit-bibit unggul pemain sepakbola yang profesional," kata Wakil Bupati Kotabaru, Burhanuddin, di Kotabaru, Rabu.
Liga Anti-Narkoba juga dapat dijadikan salah satu langkah strategis bagi Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kotabaru untuk mengantisipasi peredaraan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, khususnya di kalangan remaja.
Burhannudin yang juga Ketua Badan Narkotika Kabupaten Kotabaru itu memberikan apresiasi kepada pengurus Askab PSSI Kotabaru yang telah menyelenggarakan Liga Anti Narkoba dan penataran wasit C III Askab PSSI Kotabaru.
"Liga Anti Narkoba ini dapat kita maknai sebagai upaya yang baik dalam meningkatkan kualitas pemain sepakbola, khususnya dalam mencari pebakat sepakbola yang handal," ujarnya.
Ia berharap, dengan tercipta dan terjaganya intensitas pertandingan maupun kejuaraan, maka mutu pemain olahraga sepakbola bisa ditingkatkan secara bertahap dan berkesinambungan.
Tidak berlebihan kiranya, jika pada saatnya nanti akan muncul klub-klub serta pemain-pemain berkualitas yang dapat mengharumkan nama daerah dalam skala regional dan nasional atau yang lebih tinggi lagi.
Liga Anti Narkoba juga merupakan wujud kebulatan tekad dan komitmen bersama dalam memerangi narkoba dan mengkampayekan bahaya mengonsumsinya.
"Harapan saya semoga melalui upaya serius yang dilakukan, serta dukungan penuh dari seluruh masyarakat pecinta olahraga sepakbola yang ada di Kabupaten Kotabaru ini, peredaran penyalahgunaan narkoba di Kotabaru, bisa diminimalisirir semaksimal mungkin," tandasnya.
Menurut Wakil Ketua Askab PSSI Kotabaru Syairi Mukhlis, persepakbolaan di Kotabaru pada 2002 pernah berjaya melangkah ke devisi satu.
"Namun kemudian, kurang lebih 15 tahun persepakbolaan di Kotabaru mengalami "Mati Suri", untuk itulah dengan Liga Anti Narkoba ini, mudahan memuntum ini dapat mengembalikan kejayaan persepakbolaan di "Bumi Saijaan".
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Pertandingan Liga Anti-Narkoba salah satunya bertujuan untuk menjaring bibit-bibit unggul pemain sepakbola yang profesional," kata Wakil Bupati Kotabaru, Burhanuddin, di Kotabaru, Rabu.
Liga Anti-Narkoba juga dapat dijadikan salah satu langkah strategis bagi Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kotabaru untuk mengantisipasi peredaraan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, khususnya di kalangan remaja.
Burhannudin yang juga Ketua Badan Narkotika Kabupaten Kotabaru itu memberikan apresiasi kepada pengurus Askab PSSI Kotabaru yang telah menyelenggarakan Liga Anti Narkoba dan penataran wasit C III Askab PSSI Kotabaru.
"Liga Anti Narkoba ini dapat kita maknai sebagai upaya yang baik dalam meningkatkan kualitas pemain sepakbola, khususnya dalam mencari pebakat sepakbola yang handal," ujarnya.
Ia berharap, dengan tercipta dan terjaganya intensitas pertandingan maupun kejuaraan, maka mutu pemain olahraga sepakbola bisa ditingkatkan secara bertahap dan berkesinambungan.
Tidak berlebihan kiranya, jika pada saatnya nanti akan muncul klub-klub serta pemain-pemain berkualitas yang dapat mengharumkan nama daerah dalam skala regional dan nasional atau yang lebih tinggi lagi.
Liga Anti Narkoba juga merupakan wujud kebulatan tekad dan komitmen bersama dalam memerangi narkoba dan mengkampayekan bahaya mengonsumsinya.
"Harapan saya semoga melalui upaya serius yang dilakukan, serta dukungan penuh dari seluruh masyarakat pecinta olahraga sepakbola yang ada di Kabupaten Kotabaru ini, peredaran penyalahgunaan narkoba di Kotabaru, bisa diminimalisirir semaksimal mungkin," tandasnya.
Menurut Wakil Ketua Askab PSSI Kotabaru Syairi Mukhlis, persepakbolaan di Kotabaru pada 2002 pernah berjaya melangkah ke devisi satu.
"Namun kemudian, kurang lebih 15 tahun persepakbolaan di Kotabaru mengalami "Mati Suri", untuk itulah dengan Liga Anti Narkoba ini, mudahan memuntum ini dapat mengembalikan kejayaan persepakbolaan di "Bumi Saijaan".
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017