Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Perkembangan perkebunanan kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Selatan begitu pesat, bahkan sekarang ini dinyatakan sudah sembilan daerah dari 13 kabupaten/kota dirambah perkebunan penghasil minyak goreng tersebut.

Hal ini dinyatakan Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalsel Totok Dewanto saat menjadi salah satu narasumber di acara kuliah umum Program Studi Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Selasa.

Disebutkannya, perkembangan perkebunan kelapa sawit di provinsi Kalimantan Selatan ini luasnya sudah sekitar 400 ribu hektare.

Di mana, kata dia, sembilan kabupaten/kota di daerah ini sudah mengembangkannya, yakni, Kotabaru, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Tabalong, Balangan, dan Barito Kuala.

Di mana dari perkembangan perkebunanan ini, lanjut Totok, telah memberikan dampak positif, diantaranya memberikan pekerjaan bagi masyarakat, selain itu tentunya menunjang pertumbuhan perekonomian masyarakat sekitarnya dan daerah pada umumnya.

Dikatakan dia, produksi kelapa sawit Kalsel cukup melimpah, hingga sudah merambah pasar nasional bahkan internasional.

Menurut dia, ketakutanan masyarakat dengan dampak negatif perkebunan kelapa sawit bagi lingkungan adalah hal yang berlebihan, ini sebuah kampanye yang bohong.

"Banyak kampanye-kampanye negatif tentang perkebunan kelapa sawit ini, padahal kenyataannya tidak demikian, itu semua berita bohong," tegasnya.

Dijelaskan pula PR Dapertement Hear PT Astra Agro Lestari Tbk Topan Mahdi, informasi dampak negatif perkebunanan kelapa sawit ini memang sangat gencar dihembuskan, hingga merambah kekampus-kampus dan sekolah.

"Makanya kita melakukan terus diskusi-diskusi semacam ini ke kampus-kampus dan sekolah untuk menjelaskan sebenarnya, tentunya untuk menghadang gencarnya kampanye negarif bagi perkebunanan kelapa sawit ini," paparnya.

Sebenarnya, kata Topan, adanya perkebunanan kelapa sawit itu akan memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat, di mana perusahaan pengembangnya wajib menggandeng masyarakat, baik dalam bentuk plasma atau kemitraan yang lain.

"Banyak masyarakat yang menjadi petani mandiri yang berpenghasilan besar, kita pastikan masyarakat merasakan dampak positifnya secara langsung," ujarnya.

Bahkan, kata dia, usaha perkebunan kelapa sawit ini hasilnya bisa melebihi sektor perkebunan lainnya, hingga kesejahteraan masyarakat bisa meningkat.

Menurut dia, banyak tantangan sekarang ini terhadap perkebunan kelapa sawit, selain masalah pembakaran hutan, juga kerusakan lingkungan, padahal itu tidak benar.

"Secara akal sehat saja bagaimana mau perusahaan membakar kekayaannya, terkait perusakan lingkungan bisa dibuktikan itu tidak benar," tegasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017