Banjarbaru, (Antaranews Kalsel)  - Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru Eny Apriyati Darmawan Jaya menghadiri sekaligus membuka Sosialisasi Sayuran Organik dan Gerakan Tanam Cabai Unit Pelaksana Tugas Balai Penyuluhan Pertanian Liang Anggang bersama Kabid Ketahanan Pangan Ir Hj Emy Mariyani MM, Lurah Landasan Ulin Selatan Kurdiansyah dan Kepala Unit Pelaksana Tugas Balai Penyuluhan Pertanian Liang Anggang Ahmad Rifani SPt.

Eny Apriyati Darmawan Jaya mengatakan bahwa makanan yang sehat yang kita konsumsi sehari-hari  harus terbebas dari segala macam residu, baik itu residu pestisida maupun residu herbisida maupun bahan makanan tambahan berbahaya lainnya.

Untuk itu Eny Apriyati Darmawan Jaya bersama Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru mengajak peserta sosialisasi untuk belajar bersama mengenal apa itu sayuran organik dan bagaimana cara berbudidaya sayuran organik yang sehat, karena kandungan herbisida maupun pestisida kimia yang terkandung dalam sayuran yang di hasilkan dengan cara budidaya tidak sehat atau dengan pupuk kimia yang berlebihan selain merusak ekologi lingkungan juga akan sangat berbahaya untuk kehidupan manusia apabila kita konsumsi terus menerus.

Selain kegiatan sosialialsasi, juga diserahkan bantuan 1000 bibit cabai dari Unit Pelaksana Tugas Balai Penyuluhan Pertanian Liang Anggang untuk menyukseskan gerakan tanam cabai nasional, karena komoditas  cabai merupakan komoditas pemicu inflasi selain bawang merah.

Bibit cabai ini akan dibagikan kepada Kelompok Wanita Tani dan kader PKK wilayah Liang Anggang. Eny Eny Apriyati Darmawan Jaya mengucapkan terimakasih kepada kepala Unit Pelaksana Tugas Balai Penyuluhan Pertanian Liang Anggang, atas bantuan 1000 bibit cabai, tentunya ini sangat bermanfaat.

Karena saat ini cabai merupakan komoditas sayuran yang cukup strategis. Berdasarkan hasil survei sosial ekonomi nasional, konsumsi cabai per kapita per tahun relatif stabil dengan laju pertumbuhan rata-rata 0,81% per tahun. Saat ini harga cabai semakin tinggi, sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat.

Menyikapi hal itu, awal tahun ini Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK mencanangkan Gerakan Tanam Cabai Nasional, dimana Tim Penggerak PKK akan menggerakkan kegiatan penanaman cabe di daerah masing-masing.

Menurut Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, gerakan tanam cabai merupakan solusi permanen untuk cabai, seandainya 60 juta rumah tangga tanam cabai, hanya 5 batang per rumah tangga, masalah saat ini akan selesai dan bisa dinikmati 7 sampai 8 bulan.

Sedang untuk di daerah, diharapkan secara bersama, jika gerakan ini berjalan lancar, maka masalah harga cabai yang tinggi akan teratasi. Selain itu bisa juga menekan biaya rumah tangga sampai triliunan rupiah jika masing-masing keluarga sanggup menanam cabai.

Dengan diberikannya 1000 bibit cabai ini, semoga dapat dimanfaatkan optimal oleh masyarakat guna memenuhi kebutuhan rumah tangga sekaligus untuk mengatasi harga cabai yang tinggi.

Eny sangat berharap gerakan ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi seluruh masyarakat di daerah kita ini untuk bersama-sama mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan di lingkungan masing-masing, baik pekarangan rumah, sekolah, kantor, gedung dan lain-lain. Selain dapat mendorong ketahanan dan kemandirian pangan masyarakat dalam hal memenuhi kebutuhan cabai, juga bisa menjadi potensi ekonomi untuk menambah pendapatan keluarga.

Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru Eny Apriyati Darmawan Jaya menyerahkan bibit cabai kepada perwakilan Kelompok Wanita Tani dan kader PKK wilayah Liang Anggang secara simbolis didampingi Kabid Ketahanan Pangan Ir Hj Emy Mariyani MM, Lurah Landasan Ulin Selatan Kurdiansyah dan Kepala Unit Pelaksana Tugas Balai Penyuluhan Pertanian Liang Anggang Ahmad Rifani SPt./f

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017