Khatib Guru Haji Ilmi Ardi menyatakan, marah pangkal kejahatan,.dalam khutbahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin,. sebelum Shalat Jumat.

"Namun sebaliknya menahan marah bisa menjadi kebaikan," ujar khatib bergelar Sarjana Agams dan Magister Pendidikan Islam (SAg & MPdI) itu.

Khutbah pertama yang berdorasi sekitar tiga menit dan menguraikan tentang marah itu dengan mengutip sebuah Hadits Rasulullah Muhammad Saw riwayat Imam Buchari.

Diriwayatkan Abu Hurairah (salah seorang sahabat Nabi Muhammad Saw) pada suatu saat datang seorang laki-laki kepada Rasulullah meminta dalam kehidupan.

"Rasulullah pun berkata : Jangan marah. Orang tersebut bertanya lagi, dan jawab Rasulullah Saw: Jangan marah," ujar Guru Ilmi zuriat dari Amuntai (185 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).

Dengan kembali mengutip Hadits Rasulullah Saw bahwa kemarahan tersebut sebagai pengendali ialah kesabaran, lanjut Guru Ilmi Ardi yang masih aktif sebagai pengawas madrasah di "Kota Seribu Sungai" Banjarmasin.

Khatib Guru H Ilmi Ardi saat khutbah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sebelum Shalat Jumat (1/11/2024) (ANTARA/Syamsuddin Hasan)

Ia menambahkan, ada beberapa cara untuk mengendalikan kemarahan sesuai petunjuk Agama Islam antara lain dengan "ta'audz" (mengucap A'udzubillahi mina syaithanirrajiim).

Selain itu, selagi dalam keadaan marah harus berdiam serta berwudhu. "Karena wudhu gunakan air suci dan syaitan berasal dari api, sedangkan api bisa mati kena air," demikian H Ilmi Ardi.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024