Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Tabalong, Kalimantan Selatan, Akhmad Rivai mengatakan angka kesakitan Malaria mengalami penurunan.
"Angka kesakitan malaria di Tabalong turun menjadi 4 dari sebelumnya mencapai 7,8 per 1.000 penduduk per tahun," jelas Rivai di Tanjung, Rabu.
Karena itu Kabupaten dengan julukan `Bumi Saraba Kawa` ini tak lagi masuk zona merah namun merupakan zona kuning dengan jumlah orang yang terjangkit malaria rata-rata empat prang per 1000 penduduk.
Sebelumnya saat Tabalong masuk zona merah jumlah orang yang terjangkit malaria rata-rata ada 7-8 orang per seribu penduduk.
Khusus di Kecamatan Jaro, jumlahnya naik 10 kali lipat, yakni terdapat 70-80 orang per seribu penduduk.
Turunnya Angka Kesakitan Malaria atau Annual Parasite Incidence (API) tambah Rivai tak lepas dari upaya Dinas Kesehatan maupun puskesmas dalam melaksanakan program pencegahan malaria.
Dari 12 kecamatan kasus malaria terbanyak di Kecamatan Jaro, Upau dan Muara Uya.
Pada 2016 jumlah penderita positif malaria di Kecamatan Jaro sebanyak 421 orang lebih rendah dibanding 2015 mencapai 1.020 orang.
Di Kecamatan Muara Uya pada 2016 ditemukan 444 penderita malaria lebih kecil dibanding 2015 mencapai 555 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Angka kesakitan malaria di Tabalong turun menjadi 4 dari sebelumnya mencapai 7,8 per 1.000 penduduk per tahun," jelas Rivai di Tanjung, Rabu.
Karena itu Kabupaten dengan julukan `Bumi Saraba Kawa` ini tak lagi masuk zona merah namun merupakan zona kuning dengan jumlah orang yang terjangkit malaria rata-rata empat prang per 1000 penduduk.
Sebelumnya saat Tabalong masuk zona merah jumlah orang yang terjangkit malaria rata-rata ada 7-8 orang per seribu penduduk.
Khusus di Kecamatan Jaro, jumlahnya naik 10 kali lipat, yakni terdapat 70-80 orang per seribu penduduk.
Turunnya Angka Kesakitan Malaria atau Annual Parasite Incidence (API) tambah Rivai tak lepas dari upaya Dinas Kesehatan maupun puskesmas dalam melaksanakan program pencegahan malaria.
Dari 12 kecamatan kasus malaria terbanyak di Kecamatan Jaro, Upau dan Muara Uya.
Pada 2016 jumlah penderita positif malaria di Kecamatan Jaro sebanyak 421 orang lebih rendah dibanding 2015 mencapai 1.020 orang.
Di Kecamatan Muara Uya pada 2016 ditemukan 444 penderita malaria lebih kecil dibanding 2015 mencapai 555 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017