Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Ahmad Rifani Iwansyah meminta pemerintah kota memperbanyak sosialisasi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).


"Perbanyak sosialisasi karena melalui sosialisasi masyarakat bisa semakin tahu cara mencegah karhutla," ujarnya.

Ia mengatakan, sosialisasi dengan mengundang masyarakat maupun di sela kegiatan kemasyarakatan bisa dilakukan kapan saja sehingga setiap individu bisa berperan mencegah karhutla.

Selain itu, kegiatan pemerintahan baik di kelurahan maupun kecamatan juga bisa dijadikan sarana sosialisasi sehingga seluruh lapisan masyarakat mengetahui bahaya karhutla.

"Pokoknya, setiap kegiatan yang dihadiri banyak orang harus dijadikan sarana sosialisasi khususnya karhutla sehingga masyarakat bisa ikut berperan mencegahnya," pesan dia.

Menurut dia, selain materi sosialisasi juga harus menekankan adanya sanksi jika masyarakat maupun swasta secara sengaja membakar kawasan hutan dan lahan apa pun dalihnya.

"Masyarakat harus diberi pemahaman bahwa membakar hutan dan lahan ada sanksinya, juga swasta jika melakukan pembakaran dengan sengaja dikenakan sanksi tegas," ucapnya.

Dikatakan, pihaknya mengapresiasi langkah Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani yang melaksanakan apel besar menandai kesiapan untuk menghadapi bencana karhutla tahun 2017.

"Apel yang dilaksanakan, Senin (20/2) diikuti berbagai unsur dan pihak terkait itu harus menjadi komitmen dan tekad bersama mencegah karhutla sehingga bebas dari dampaknya," ujar dia.

Ditambahkan, koordinasi dengan berbagai pihak termasuk pimpinan TNI/Polri harus terus dilakukan sehingga upaya mencegah terjadinya karhutla bisa terwujud sesuai harapan.

"Komunikasi dan koordinasi sangat diperlukan sehingga bisa diambil langkah yang tepat untuk mencegah maupun menangani jika terjadi karhutla pada suatu kawasan," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017