Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Winarto mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terbujuk rayu jaringan Fredy Pratama yang kerap mencari kaki tangan untuk diajak bergabung terlibat peredaran narkotika.

"Kami ingatkan terus agar masyarakat jangan sampai mau jika diiming-imingi mendapatkan uang besar untuk membawa, mengambil atau mengantarkan narkoba," kata dia di Banjarbaru, Rabu.

Menurut Kapolda, semua itu hanya tipu muslihat untuk memperdaya masyarakat yang mudah dibujuk rayu agar mau terlibat dalam bisnis haram narkoba.

Dari pengakuan para tersangka yang sudah ditangkap, ungkap Kapolda, kebanyakan dari mereka bahkan belum dibayar sebagaimana upah yang dijanjikan.

Para kaki tangan jaringan narkoba yang kerap disebut kurir itu biasanya dibayar setelah tugas selesai dijalankan.

"Para kurir ini keburu ketangkap jadi tidak sempat menerima upah dan hanya penyesalan dirasa mereka," beber Kapolda.

Oleh karena itu, jenderal polisi bintang dua ini tak bosan-bosannya mewanti-wanti untuk tidak mau dijadikan kurir oleh jaringan pengedar dengan alasan apapun.

Komplotan kaki tangan jaringan gembong narkotika internasional Fredy Pratama kembali dibongkar Ditresnarkoba Polda Kalsel dengan menangkap enam orang beserta barang bukti totalnya 70,76 kg sabu-sabu dan 9.560 butir ekstasi yang memasok narkoba asal Malaysia masuk ke Banjarmasin, Kalsel lewat jalur darat dari Kalimantan Barat.

Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Kelana Jaya didampingi Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Kalsel AKBP Ade Harri Sistriawan menyampaikan hingga kini anggotanya masih di lapangan berupaya menelusuri para kaki tangan dari jaringan Fredy Pratama yang terus berupaya menyelundupkan narkoba dalam jumlah besar dengan beragam modus operandinya.
Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Winarto memberikan keterangan ke media terkait pengungkapan kasus jaringan Fredy Pratama. (ANTARA/Firman)

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024