Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) melestarikan permainan tradisional lewat festival olahraga daerah sebagai upaya membentuk karakter kesehatan serta memupuk dan mempererat hubungan antar masyarakat.
“Festival olahraga ini kali pertama kita gelar. Saya harap ini tidak hanya menjadi kompetisi, namun dapat terjalin hubungan yang erat baik antar pemerintah dengan masyarakat maupun sesama masyarakat,” kata Penjabat (Pj) Bupati Tapin M Syarifuddin di Rantau, Tapin, Sabtu.
Baca juga: BPBD Tapin susun rencana penanggulangan bencana minimalisir dampak
Menurut dia, festival olahraga ini menjadi kesempatan ratusan peserta untuk mengasah kemampuan olahraga guna meningkatkan prestasi terutama permainan tradisional asli Kalsel, seperti permainan balogo, ketapel, sumpit, bola sundul, bagasing, dan permainan tradisional lainnya, termasuk juga cabang olahraga atletik.
“Selain meningkatkan prestasi, festival olahraga tradisional ini adalah kesempatan untuk meningkatkan tali silaturahmi. Mari kita jaga semangat kebersamaan dan sportivitas,” ujarnya.
Syarifuddin mengapresiasi peran panitia dan relawan dalam menyukseskan festival olahraga ini meskipun baru perdana dilaksanakan tahun ini.
Dia berharap kompetisi ini dapat berlanjut pada tahun selanjutnya, sehingga permainan tradisional di daerah ini tidak punah seiring dengan perkembangan zaman.
Baca juga: Tapin libatkan masyarakat susun RDTR agar pembangunan terarah
Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Tapin Midpay Syahbani menekankan pentingnya melestarikan olahraga tradisional, salah satunya melalui kegiatan festival olahraga.
Dia berharap festival olahraga daerah ini semakin memperkuat silaturahmi dan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal (permainan tradisional), bahkan gelaran ini juga sebagai apresiasi pemerintah daerah atas prestasi KORMI Tapin di tingkat provinsi dan nasional, sehingga diharapkan kompetisi ini juga dapat mendorong kecintaan generasi muda terhadap olahraga.
Melalui festival olahraga tersebut, pihaknya ingin menunjukkan bahwa olahraga bukan hanya tentang kompetisi saja, tetapi juga tentang hubungan yang harmonis antar komunitas.
“Festival olahraga ini dipadukan dengan pertunjukan seni daerah, sebagai salah satu upaya menarik lebih banyak pengunjung dan menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal. Dengan melibatkan masyarakat, semoga budaya lokal ini tetap terjaga dan tidak punah seiring perkembangan zaman,” ujar Midpay.
Baca juga: Pj Bupati Tapin minta TP PKK gali inovasi guna perluas akses layanan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“Festival olahraga ini kali pertama kita gelar. Saya harap ini tidak hanya menjadi kompetisi, namun dapat terjalin hubungan yang erat baik antar pemerintah dengan masyarakat maupun sesama masyarakat,” kata Penjabat (Pj) Bupati Tapin M Syarifuddin di Rantau, Tapin, Sabtu.
Baca juga: BPBD Tapin susun rencana penanggulangan bencana minimalisir dampak
Menurut dia, festival olahraga ini menjadi kesempatan ratusan peserta untuk mengasah kemampuan olahraga guna meningkatkan prestasi terutama permainan tradisional asli Kalsel, seperti permainan balogo, ketapel, sumpit, bola sundul, bagasing, dan permainan tradisional lainnya, termasuk juga cabang olahraga atletik.
“Selain meningkatkan prestasi, festival olahraga tradisional ini adalah kesempatan untuk meningkatkan tali silaturahmi. Mari kita jaga semangat kebersamaan dan sportivitas,” ujarnya.
Syarifuddin mengapresiasi peran panitia dan relawan dalam menyukseskan festival olahraga ini meskipun baru perdana dilaksanakan tahun ini.
Dia berharap kompetisi ini dapat berlanjut pada tahun selanjutnya, sehingga permainan tradisional di daerah ini tidak punah seiring dengan perkembangan zaman.
Baca juga: Tapin libatkan masyarakat susun RDTR agar pembangunan terarah
Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Tapin Midpay Syahbani menekankan pentingnya melestarikan olahraga tradisional, salah satunya melalui kegiatan festival olahraga.
Dia berharap festival olahraga daerah ini semakin memperkuat silaturahmi dan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal (permainan tradisional), bahkan gelaran ini juga sebagai apresiasi pemerintah daerah atas prestasi KORMI Tapin di tingkat provinsi dan nasional, sehingga diharapkan kompetisi ini juga dapat mendorong kecintaan generasi muda terhadap olahraga.
Melalui festival olahraga tersebut, pihaknya ingin menunjukkan bahwa olahraga bukan hanya tentang kompetisi saja, tetapi juga tentang hubungan yang harmonis antar komunitas.
“Festival olahraga ini dipadukan dengan pertunjukan seni daerah, sebagai salah satu upaya menarik lebih banyak pengunjung dan menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal. Dengan melibatkan masyarakat, semoga budaya lokal ini tetap terjaga dan tidak punah seiring perkembangan zaman,” ujar Midpay.
Baca juga: Pj Bupati Tapin minta TP PKK gali inovasi guna perluas akses layanan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024