Kelompok pejuang Palestina Hamas membenarkan isu gugurnya Yahya Sinwar, kepala biro politik gerakan tersebut, dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza.

Melalui pernyataan yang disiarkan di televisi, Jumat, pejabat Hamas Khalil Al Hayya memuji Sinwar sebagai "pahlawan yang melawan pasukan Israel hingga napas terakhirnya."

Ia kemudian menekankan bahwa warga Israel yang disandera oleh Hamas tidak akan dibebaskan hingga agresi Israel di Gaza benar-benar berhenti, warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel dibebaskan, dan pasukan Israel benar-benar ditarik dari Gaza.

Hayya menegaskan kembali komitmen Hamas untuk melanjutkan perjuangan hingga berdirinya negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Pada Kamis (17/10), militer Israel menyatakan telah membunuh Sinwar dalam serangan di Jalur Gaza.

Sinwar dianggap sebagai tokoh utama dan penyelenggara serangan yang dilancarkan Hamas ke perbatasan Israel pada 7 Oktober 2023.

Menyusul berita kematian Sinwar, salah satu pemimpin Hamas yakni Khaled Meshaal mengambil alih peran sebagai kepala sementara kelompok tersebut.

Perihal itu dikabarkan oleh saluran televisi Lebanon LBCI yang mengutip sejumlah sumber.

Menurut laporan itu, Meshaal, yang memimpin gerakan Hamas di luar Palestina, kini bertanggung jawab atas semua kegiatan komunikasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi dan masalah tahanan.

Baca juga: Media Israel sebut Sinwar tak sengaja terbunuh dalam penyisiran rutin
Baca juga: Khaled Meshaal jadi pemimpin sementara Hamas gantikan Yahya Sinwar
Baca juga: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar diduga meninggal akibat serangan di Gaza


Sumber: Anadolu

Penerjemah: Yashinta Difa
Editor: Arie Novarina

 

Pewarta: Yashinta Difa

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024