Balikpapan, (Antaranews Kalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor mengimbau semua komponen masyarakat untuk tetap mengokohkan  kebersamaan dalam mengatasi persoalan lingkungan akibat kebakaran lahan dan hutan.
   
Salah satu upaya strategi efektif mencegah dan menangani persoalan tersebut adalah  pentingnya keterlibatan semua komponen masyarakat melalui sinergi antarinstansi dan lembaga.

Hal tersebut diutarakan Gubernur Kalsel saat menjadi narasumber utama pada Rapat Pimpinan Kodam VI Mulawarman, di Balikpapan Kalimantan Timur, Rabu (8/2).
   
Langkah sinergi antarinstansi dan masyarakat terbukti efektif dalam menanggulangi bencana kabut asap akibat kebakaran lahan di Provinsi Kalimantan Selatan.
   
Di Kalsel pada tahun 2015 penyebaran titik api sebanyak 1291. Berkat kerja keras dan gotong royong melibatkan semua lapisan masyarakat, seperti TNI, Polri, masyarakat dan ulama, pada tahun 2016, angka tersebut berhasil ditekan drastis hingga hanya tercatat 56 titik api.
   
"Ini membuktikan sinergitas semua kekuatan di masyarakat adalah solusi efektif penanganan bencana apapun, termasuk hambatan- hambatan dalam pelaksanaan pembangunan," terangnya.
   
Pemimpin kelahiran  Banjarmasin 12 November 1967 ini mengatakan, Kalimantan adalah masa depan Indonesia karena secara geografis berada pada posisi strategis di antara pulau - pulau lain di negeri ini. Indonesia adalah  harapan dunia karena kaya dengan keragaman  plora dan fauna yang terjaga.  

Jika persoalan lingkungan seperti akibat kebakaran lahan dan hutan tidak tertangani dengan baik, maka bisa mengganggu iklim dunia. Dampaknya tentu akan merambah ke berbagai sektor kehidupan baik dari sisi ekonomi dan kesehatan .

Menjaga sinergitas yang telah solid menjadi kunci utama dalam menangani masalah kebakaran hutan dan lahan.  Tanpa ada kebersamaan atau gotong royong sebaik apapapun program pencegahan kebakaran hutan dan lahan dalam pelaksanaan tidak akan berhasil sesuai rencana.

Dalam penyampaian materi berjudul Sinergitas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Gubernur H Sahbirin Noor menyampaikan dua kebijakan strategis yang diterapkan Pemprov Kalsel yakni kebijakan kelembagaan dan kebijakan operasional.

Kebijakan kelembagaan dengan melakukan pembentukan posko siaga darurat kebakaran hutan dan lahan sampai di tingkat desa. Sedang kebijakan operasional meliputi usaha pencegahan atau upaya preventif berupa langkah terukur dan imbauan pencegahan dini sosialisasi dan penyuluhan.
   
Paling penting lagi, sebutnya,  adalah penyiapan alokasi anggaran untuk pencegahan dan penanggulan kebakaran lahan dan hutan.  

Kemudian dari sisi pembangunan infrastruktur Pemprov Kalsel telah membangun embung di Sembilan puluh titik rawan kebakaran lahan dan hutan.

Sementara itu Pangdam VI Mulawarman Mayjend TNI Johny L Tobing mengatakan rapat pimpinan Kodam VI Mulawarman dengan menghadirkan gubernur se Kalimantan merupakan wujud kebersamaan antara unsur pemerintah daerah dan jajaran TNI di daerah.

Paling penting lagi adalah terjalinnya sinergitas dalam melaksanakan pengabdian untuk masyarakat di samping sarana silaturahmi," tandasnya.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017