Menanggapi keluhan warga masyarakat terhadap semakin langka dan mahalnya harga gas LPG 3 Kg di wilayah Kalimantan Selatan,  PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VI menyatakan, hal itu karena faktor cuaca buruk sehingga menghambat distribusi di daerah itu.


Pihak Pertamina memastikan pasokan LPG kembali berangsur pulih pasca terkendalanya kapal distribusi LPG akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi sejak Rabu (8/2).

Menurut Area Manager Communication & Relations Kalimantan Dian Hapsari, data yang diterima, BMKG mengeluarkan peringatan cuaca buruk dan gelombang tinggi untuk perairan selatan Kalimantan Selatan.

Kapal pengangkut LPG mendapatkan peringatan larangan berlayar sejak 8 Februari khususnya kapal berukuran di bawah 1000 DWT.

Dengan kembali beroperasinya kapal distribusi LPG ke Depot Mini LPG di Banjarmasin terhitung 12 Februari, dipastikan stok kembali pulih dalam 3 hari ke depan.

Saat ini stok di Depot LPG tercatat 1200 Metric Ton dan sedang dalam proses penyaluran kapal pengangkut LPG akan tiba kembali di Depot LPG Banjarmasin dengan membawa 550 MT keesokan harinya.

Depot LPG Banjarmasin merupakan terminal LPG yang memasok kebutuhan LPG di wilayah Kalimantan Selatan dengan kapasitas hingga 1600 MT.

Pertamina memasok  kebutuhan tersebut dari fasilitas Ship to Ship Kalbut yang merupakan floating storage wilayah perairan selatan Kalimantan. Selama Januari 2017 konsumsi LPG berada di level 7118 MT untuk ukuran 3 Kg, naik 31% dari realisasi LPG tahun 2016 sebesar 5440 MT.

Kenaikan juga terjadi untuk LPG Bright Gas 12 Kg sebesar 52% dari 153 MT di Januari tahun 2016 menjadi 232 MT pada Januari 2017.

Pertamina mengimbau masyarakat yang berhak menggunakan LPG 3 Kg untuk melakukan pembelian di Pangkalan resmi bertanda khusus yang merupakan lembaga resmi penyalur LPG Pertamina atau di SPBU karena di wilayah itu berlaku Harga Eceran Tertinggi (HET).

LPG 3 Kg adalah produk subsidi yang peruntukkannya untuk masyarakat miskin. "Pertamina akan mengambil tindakan tegas kepada lembaga penyalur resmi Pangkalan yang menjual LPG 3 Kg diatas HET dalam kondisi sesulit apapun," tegas Sari.

Jika masyarakat menemukan hal-hal yang mencurigakan terkait penimbunan ataupun penyimpangan lain yang melanggar hukum, dapat melaporkan kepada pihak yang berwajib atau Pertamina Contact Center di 1 500 000 atau email melalui pcc@pertamina.com.

Berdasarkan pantauan, ada sejumlah pangkalan di Kota Banjarmasin yang menjaual jauh di atas HET Rp17.500 pertabung LPG 3 Kg, padahal di depan tempat mereka terpampang jelas spanduk Pangkalan Resmi dengan HET Rp17.500 untk LPG 3 Kg.

Masyarakat nampaknya tidak berdaya untuk "melawan" selain karena membutuhkan ditengah kelangkaan juga karena alasan yang dikemukakan pengelolaan pangkalan yang menyebutkan ada kenaikan dari pihak agen.

"Kami berharap pihak terkait bisa mengambil tindakan tegas kepada agen dan pangkalan resmi yang menjual di atas HET dengan memanfaatkan kelangkaan LPG 3Kg," kata salah seorang warga Jalan Pramuka KM 6 Banjarmasin.

Pewarta: Abdul Hakim Muhiddin

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017