Balai Pengelola Air Minum (BPAM) Banjarbakula memperbaiki kebocoran saluran pipa transmisi air baku di Area Sei Landas Desa Mandikapau Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.


"Perbaikan dari pagi tadi, kita lakukan pengeringan air yang ada di dalam pipa itu butuh hampir dua hari," kata Kepala BPAM Banjarbakula Muhammad Berty Nakir di Banjarbaru, Senin.

Berty mengatakan petugas juga menggali tanah dan mengalirkan air untuk pengeringan dan membuat jalur pemasangan klem pada pinggir pipa.

Berty menjelaskan kebocoran pipa transmisi diakibatkan kekuatan pipa yang dipakai jenis GRP kurang fleksibel saat terjadi guncangan dibanding pipa berjenis HDPE.

"Sedikit saja ada guncangan itu akan berakibat sambungan itu bergoyang," tutur Berty.

Berty mengungkapkan pipa GRP tidak seperti HDPE yang lebih fleksibel, meskipun ada tekanan tidak menjadi masalah.

Berty menduga tekanan atau goncangan terhadap pipa tersebut akibat ada alat berat di samping jembatan sekitar lokasi dan gempa yang sempat melanda Kalimantan Selatan pada beberapa waktu lalu.

Untuk itu, BPAM Banjarbakula dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan bakal mengganti seluruh pipa GRP diganti dengan pipa HDPE sepanjang 5 kilometer.

Berty menyebutkan pengerjaan pergantian pipa mulai dari pemotongan pipa sekitar tiga hari, kemudian pengecoran dan pengeringan.

"Kalau sudah pasang klem itu kita bisa menyuplai walaupun tidak dicor dulu. Mudah-mudahan itu enggak ada goyangan,” ucap Berty.

Selama perbaikan pipa transmisi tersebut, BPAM Banjarbakula mendistribusikan air tangki untuk kebutuhan warga yang terkena dampak.

Berty mengimbau warga di wilayah yang terdampak terhadap perbaikan tersebut hingga mengalami penurunan suplai air bersih dapat menghubungi BPAM Banjarbakula melalui layanan telepon pada nomor 0821490922272.

Baca juga: Kodim HSS Kalsel bangun sumur bor di wilayah sulit air bersih
Baca juga: BWS Kalimantan 3 paparkan inovasi pemeliharaan sungai ke Menteri PUPR
 

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ahmad Wijaya





 

Pewarta: Taufik Ridwan

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024