Banjarmaisn, (Antaranews Kalsel) - Bersama Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) dan Politeknik Negeri Banjarmasin, Bank Kalsel Syariah kembali melakukan sosialisasi dan literasi Perbankan Syariah kepada pelajar.
Kali ini Sosialisasi dan Literasi Islamic Bank dilakukan kepada SMK Maestro Banjarmasin beberapa waktu lalu.
"Sosialisasi ini untuk memberikan wawasan tentang Perbankan Syariah dengan prinsip yang sangat berbeda dengan Bank Konvensional," kata Pemimpin Bank Kalsel Syariah Cabang Banjarmasin, Ahmad Fatrya Putera yang juga Ketua Asbisindo Kalsel.
Diikuti puluhan siswa SMK Maestro, sosialisasi berjalan sangat interaktif. Dimana peserta sosialisasi tidak hanya mendengarkan materi yang disampaikan, tetapi juga aktif mengajukan pertanyaan seputar Perbankan Syariah.
"Sebagai umat Islam selayaknya memilih Bank dengan prinsip Syariah yang jauh dari riba dan sistem bagi hasil," papar Widya karyawati Bank Kalsel Syariah Banjarmasin saat memberikan materi.
Bagi nasabah usia sekolah Bank Kalsel Syariah menyediakan produk tabungan khusus yaitu iB Pelajar dengan setoran awal Rp. 10 ribu atau Tabunganku dengan setoran awal Rp.20 ribu dan bebas biaya administrasi.
"Bagaimana Bank Syariah bisa berkembang bila tidak ada bunga," tanya Indah, siswa SMK Maestro.
Bank Syariah juga menyalurkan dana yang dihimpun dari masyarakat dengan prinsip syariah dan tetap beroriantasi pada keuntungan sebagai lembaga usaha.
Namun terdapat beberapa perbedaan dibanding sistem konvensional diantaranya adanya pola bagi hasil bukan bunga. Dan metode pembiayaan syariah bukan metode kredit seperti di bank konvensional.
"Di Politeknik Negeri Banjarmasin Prodi D4 jurusan Akuntansi tersedia program Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah," kata Ketua Prodi D4 Akuntasi, Mairijani.
Disamping itu juga tersedia Mini Bank sebagai sarana pembelajaran praktik perbankan bagi mahasiswanya sehingga setelah lulus memiliki bekal pengalaman yang cukup untuk langsung berkiprah di masyarakat.
Selain Bank Kalsel Syariah, materi perbankan Syariah juga di sampaikan Bank Mandiri Syariah dan perwakilan Asbisindo Kalsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kali ini Sosialisasi dan Literasi Islamic Bank dilakukan kepada SMK Maestro Banjarmasin beberapa waktu lalu.
"Sosialisasi ini untuk memberikan wawasan tentang Perbankan Syariah dengan prinsip yang sangat berbeda dengan Bank Konvensional," kata Pemimpin Bank Kalsel Syariah Cabang Banjarmasin, Ahmad Fatrya Putera yang juga Ketua Asbisindo Kalsel.
Diikuti puluhan siswa SMK Maestro, sosialisasi berjalan sangat interaktif. Dimana peserta sosialisasi tidak hanya mendengarkan materi yang disampaikan, tetapi juga aktif mengajukan pertanyaan seputar Perbankan Syariah.
"Sebagai umat Islam selayaknya memilih Bank dengan prinsip Syariah yang jauh dari riba dan sistem bagi hasil," papar Widya karyawati Bank Kalsel Syariah Banjarmasin saat memberikan materi.
Bagi nasabah usia sekolah Bank Kalsel Syariah menyediakan produk tabungan khusus yaitu iB Pelajar dengan setoran awal Rp. 10 ribu atau Tabunganku dengan setoran awal Rp.20 ribu dan bebas biaya administrasi.
"Bagaimana Bank Syariah bisa berkembang bila tidak ada bunga," tanya Indah, siswa SMK Maestro.
Bank Syariah juga menyalurkan dana yang dihimpun dari masyarakat dengan prinsip syariah dan tetap beroriantasi pada keuntungan sebagai lembaga usaha.
Namun terdapat beberapa perbedaan dibanding sistem konvensional diantaranya adanya pola bagi hasil bukan bunga. Dan metode pembiayaan syariah bukan metode kredit seperti di bank konvensional.
"Di Politeknik Negeri Banjarmasin Prodi D4 jurusan Akuntansi tersedia program Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah," kata Ketua Prodi D4 Akuntasi, Mairijani.
Disamping itu juga tersedia Mini Bank sebagai sarana pembelajaran praktik perbankan bagi mahasiswanya sehingga setelah lulus memiliki bekal pengalaman yang cukup untuk langsung berkiprah di masyarakat.
Selain Bank Kalsel Syariah, materi perbankan Syariah juga di sampaikan Bank Mandiri Syariah dan perwakilan Asbisindo Kalsel.
Editor : Herry Murdy Hernawam
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017