Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pendidikan Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rahma Khairita mengatakan, pihaknya siap melakukan pemetaan seluruh sarana prasarana pendidikan dasar di kota setempat.


"Kami akan memetakan seluruh sarana pendidikan dasar karena selama ini belum ada sama sekali sehingga cukup sulit mengetahui kondisinya," ujar dia di Banjarbaru, Sabtu.

Menurut Rahma didampingi Kepala Seksi Sarana dan Prasarana SD Adi Royan pemetaan sarana pendidikan diperlukan untuk mengetahui kondisi fisik maupun mempermudah pemeliharaan.

Dijelaskan Adi Royan, saat ini apabila wali kota maupun pihak berkepentingan lainnya menanyakan kondisi sarana dan prasarana pendidikan dasar makan akan kesulitan karena tidak terpetakan.

"Jika sudah terpetakan, maka sarana apa saja, dimana saja dan bagaimana kondisinya akan diketahui sehingga jika pimpinan atau pihak berkepentingan mau tau maka bisa disampaikan," ungkapnya.

Ia mengatakan, selama ini langkah yang dilakukan untuk mengetahui sarana pendidikan dasar hanya melalui proposal yang dikaji tim teknis Dinas Pendidikan melibatkan pihak ketiga.

Menurut dia, pemetaan sarana dan prasarana pendidikan akan dijadikan desain besar (grand desain) sehingga bisa mengetahui secara keseluruhan kondisi dan perkembangannya.

Disebutkan, melalui desain besar dan lengkap tersebut, bisa diketahui mulai dari data pertumbuhan penduduk, jumlah seluruh murid SD hingga angka kelulusan masing-masing sekolah.

"Seluruh data dan angka yang akan dimasukkan dalam desain besar itu bisa menjadi acuan untuk menyediakan apa saja yang diperlukan baik ruang kelas maupun meubelair," ucap Adi.

Dikatakan, melalui pemetaan sarana pendidikan dasar itu juga akan diketahui berapa jumlah ruang kelas yang harus disiapkan termasuk kemungkan untuk membangun sekolah dasar baru.

"Intinya, seluruh kebutuhan yang berkaitan dengan sarana pendidikan dasar akan diketahui dan desain besar itu bisa digunakan selamanya sepanjang dilakukan pembaharuan data," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017