Peminat kain khas saserangan di Kabupatan Kotabaru mulai bergeser ke batik Malaysia yang belakangn ini mulai merambah pasar-pasar tradisional di daerah kaya tambang tersebut.


Seorang pedagang kain di Komplek Pasar Kemakmuran Kotabaru, Almadani,  Kamis, mengatakan, beberapa bulan ini peminat batik Malaysia cukup besar di Kotabaru.

"Bahkan, pembeli lebih suka membeli kain batik Malaysia yang bermotifkan pelangi itu daripada kain sasirangan," ujarnya.


Selain harganya cukup bersaing, kualitas kain batik Malaysia hampir sama dengan kualitas sasirangan.


Harga kain sasirangan kain kualitas sedang Rp20 ribu per meter, sementara batik Malaysia juga Rp20 ribu.


Ia mengaku sempat tercengang, bahwa bisa menjual batik Malaysia seharga sasirangan ang diproduksi lokal tersebut.


"Ya untungnya hampir sama saja dengan menjual kain sasirangan, itu yang membuat kami agak kaget," terangnya.


Selain persoalan harga dan kualitas, tingginya minat batik Malaysia mungkin juga disebabkan masyarakat ingin mencoba-coba dengan motif lain.


"Motivnya lebih halus dan tidak luntur, sementara kain sasirangan ada yang luntur," imbuhnya.


Madani mengaku, awalnya menjual batik Malaysia hanya coba-coba karena ditawari agen langgananya dari Jakarta.


Biasanya, ia mengambil batik Malaysia langsung dari Jakarta, sementara mengambil sasirangan juga langsung dari perajinnya di Kotabaru dan Banjarmasin.


Selain batik Malasia, sasirangan China juga beredar pesat di Kotabaru.


Pada umumnya, perbedaan sasirangan lokal dengan sasirangan China adalah, sasirangan lokal hasil kerajinan tangan masyarakat sementara sasirangan China dibuat oleh pabrik.


"Peminat sasirangan China lebih tinggi dibandingkan dengan peminat sasirangan lokal, terutama pembeli dalam jumlah besar," ujarnya.


Hal itu terjadi, karena sasirangan lokal tridak dapat dibeli dalam jumlah besar dan cepat, tetapi untuk produk China bisa dibeli dalam jumlah besar, khususnya untuk baju seragam.


"Kalau sasirangan lokal, kalau ingin membeli dalam jumlah besar harus pesan berbulan-bulan, tetapi untuk produk China bisa dibeli langsung dalam jumlah besar," paparnya.


Terkain harga dan kualitas, kain sasirangan lokal dengan sasirangan Malaysia tidak jauh berbeda./C/B

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011