Duel maut satu desa di Batu Tunau, Pulau Laut Timur, Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan mengakibatkan satu korban meninggal dunia atas nama ID (41)warga RT 001.

Wakapolres Kotabaru Kompol Agus Rusdi Sukandar Selasa, menyampaikan kejadian tersebut terjadi Senin (20/8/24) sekitar pukul 20.00 Wita dengan pelaku berinisial MF (42) warga RT 005.

Baca juga: 11 jenazah korban kecelakaan KM 58 berhasil diidentifikasi

"Pelaku menegur teman korban yang saat itu dalam kondisi mabuk," kata Kompol Agus Rusdi Sukandar saat pers rilis.

Wakapolres mengatakan, perkelahian  yang berujung maut berawal saat pelaku membawa sebilah parang, dan menegur teman korban yang saat itu dalam kondisi mabuk.

Korban tidak terima melihat temannya ditegur, terjadi cekcok mulut antara korban dengan pelaku.

Setelah percekcokan itu korban lalu pulang ke rumah yang tidak jauh dari lokasi awal mereka berselisih dan kembali membawa senjata tajam jenis samurai dan menemui pelaku.

"Terjadi perkelahian antara korban dan pelaku, saling tebas sehingga mengakibatkan korban dan pelaku mengalami luka," katanya.

Atas duel tersebut korban mengalami luka sobek parah pada  lengan bagian bawah tangan sebelah kiri, luka sobek pada bagian lengan bawah tangan sebelah kanan.

Sedangkan pelaku mengalami luka sobek di lengan atas tangan sebelah kanan dan luka sobek di bagian punggung atas sebelah kanan.

"Karena lukanya parah, korban dibawa ke RSU Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru untuk dilakukan perawatan, namun saat di perjalanan korban meninggal dunia," katanya.

Baca juga: Pakar psikologi forensik ungkap beberapa indikator penyebab kecelakaan KM 58

Menurut Agus, pelaku diamankan di rumah kerabatnya tidak jauh dari lokasi sehari setelah kejadian.

"Barang bukti yang di amankan satu bilah senjata tajam berjenis parang dan satu bilah senjata tajam berjenis samurai milik korban dan barang bukti lainya," ujarnya.

Ia menyebutkan, pelaku di jerat dengan pasal 351 ayat tiga KUHP dengan hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

 

Pewarta: Ahmad Nurahsin Q

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024