Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi II bidang ekonomi dan keuangan DPRD Kalimantan Selatan Karli Hanafi Kalianda berpendapat, Badan Usaha Milik Daerah bisa berperan membantu mewujudkan pola perkebunan terpadu di provinsi Kalsel.

Sebagai contoh peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut dalam penyediaan ternak sapi bagi petani yang mengusahakan perkebunan kelapa sawit, ujarnya di Banjarmasin, Kamis.

Pendapatnya itu terinspirasi sesudah mengikuti studi komparasi Komisi II DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga membidangi pertanian dalam pengertian umum/luas ke Provinsi Lampung, guna mempelajari pola perkebunan terpadu di provinsi pemekaran Sumatera Selatan tersebut.

Wakil rakyat dari Partai Golkar itu menunjuk salah satu BUMD milik pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel yaitu PT Bangun Banua yang belakangan kegiatan usahanya kurang berkembang antara lain bidang perhotelan.

Menurut dia, daripada mengharap usaha yang ada dan belakangan ini keadaannya lesu, mungkin Bangun Banua lebih baik sebagai penyedia ternak dari proyek Pemprov dalam upaya swasembada daging.

"Kan selama ini Pemprov Kalsel melalui Dinas Peternakan (Disnak) setempat melakukan pengadaan sapi untuk bantuan ternak bagi warga tani dengan sistem gadu. Untuk pengadaan sapi tersebut Pemprov bisa memberdayakan BUMD sendiri," tuturnya.

"Apalagi Kalsel berpotensi dalam usaha perkebunan terpadu, yaitu berkebun kelapa sawit dan beternak/memelihara sapi," demikian Karli Hanafi.

Pada kesempatan terpisah, rekannya satu komisi Suripno Sumas dari Partai Kebangkitan Bangsa mengatakan, dengan pola perkebunan terpadu akan sangat membantu petani atau pekebun itu sendiri.

"Karena petani selain bisa menikmati hasil kebun, juga dari peliharaan ternak mereka, yang berarti dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga," lanjutnya.

Kuntungan lain dari pola perkebunan terpadu itu, tanaman sawit dapat menggunakan limbah/kotoran ternak menjadi pupuk untuk penyuburan, sebaliknya ternak sapi bisa menikmati pakan (makanan) yang berasal dari limbah tanaman sawit buat penggemukan.

Berbagai limbah tanaman sawit yang memungkinkan menjadi pakan ternak sapi tersebut antara lain daun bersama pelepah, tandan segar serta bungkil dari buahnya, demikian Suripno Sumas.

Di Kalsel dengan luas wilayah sekitar 37.000 kilometer persegi dan kini terbagi 13 kabupaten/kota dalam dua puluh tahun terakhir tumbuh dan berkembang perkebunan kelapa sawit, namun belum banyak dengan pola terpadu.

Pertumbuhan dan perkembangan usaha perkebunan kelapa sawit di Kalsel terlihat antara lain di Kabupaten Tabalong, Balangan, Tapin, Banjar, Barito Kuala (Batola), Tanah Laut (Tala), Tanah Bumbu (Tanbu) dan Kabupaten Kotabaru.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017