Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Debat Publik kedua yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara, pada pekan lalu masih menyoroti permasalahan status daerah tertinggal yang kini masih disandang kabupaten HSU.


Bagi pasangan calon (Paslon) Mukhsin Haita dan Hasib Salim, status daerah tertinggal ini harus segera dilepaskan karena Masyarakat Hulu Sungai Utara (HSU) tentu malu karena daerahnya menjadi satu-satunya di Kalimantan Selatan yang masih menyandang status ini.

Namun berbeda pandangan bagi paslon nomor urut 1 Abdul Wahid dan Husairi Abdi yang mengatakan status daerah tertinggal masih diperlukan untuk mendapatkan dana bantuan pusat yang melekat pada status tertinggal.

"Kita akan kehilangan dana bantuan sebesar Rp60 Miliar jika daerah kita melepas status sebagai daerah tertinggal, karena dana bantuan pusat itu melekat pada status yang disandang," kata Wahid yang merupakan calon petahana.

Wahid mengatakan, daerah yang sudah melepas status daerah tertinggal namun masih mmperoleh dana bantuan pusat cukup besar adalah merupakan dana bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam.

Sedangkan, lanjutnya, Kabupaten HSU tidak memiliki sumber daya alam berupa hasil tambang batubara, gas, minyak bumi dan lainnya, hanya memiliki potensi alam berupa lahan rawa yang meliputi wilayah Kabupaten HSU yang bisa dikelola untuk sektor pertanian.

Wahid mengatakanm bantuan pusat untuk pembangunan sarana infrastruktur terus meningkat sejak 2014 yang hanya sebesar Rp30 Miliar, meningkat menjadi Rp80 M pada 2015 dan terakhir di 2016 jumlah dana pusat bagi infrastruktur melonjak menjadi Rp150 M ditambah bantuan untuk penanggulangan bencana daerah sebesar Rp19 M.

Wakil Calon Bupati Hasib Salim mengkritik pencapaian kinerka pasangan calon petahana pada periode 2011-2015 yang dinilai belum mampu memperbaiki posisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), penuntasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi.

Menurut Hasib, bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM perlu ditingkatkan dan diarahkan untuk berkembang sehingga memikili dampak signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pasangan Calon petahana Abdul Wahid dan Husairi abdi mengakui selama satu perideo duet kepemimpinan mereka memang belum semua keberhasilan diraih, namun untuk perbaikan sarana infrastruktur berkembang pesat, menurunnya angka kematian ibu dan bayi dan berkembangnya perekonomian masyarakat seiring perbaikan infrastruktur dan pembinaan UMKM.

Wahid mengatakan, jika terpilih menjadi Bupati periode 2017-2022 maka prioritas pembangunan dimasa kepemimpinannya nanti masih tertuju pada empat hal yakni meningkatkan bidang pendidikan, kesehatan, sarana infrastruktur dan pengembangan ekonomi lokal.

Sedangkan paslon Mukhsin Haitta dan Hasib Salim diantaranya akan meningkatkan pula ekonomi kerakyatan, sentra industri dan perdagangan. Memberikan program bantuan sosial, rehabilitasi perkebunan, meningkatkan kualitas aparatur dan mengembangan pariwisata melalui agrowisata.




Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017