Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua Komisi I bidang hukum dan pemerintahan DPRD Kalimantan Selata H Syahdillah berpendapat, pemerintah provinsi setempat perlu lebih memperhatikan asrama mahasiswa asal daerahnya yang berada di Ciputat Jakarta.
Pendapat itu dia kemukakan di Banjarmasin, Minggu, sesudah Komisi I DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga membidangi aset daerah tersebut meninjau asrama mahasiswa asal provinsinya di Ciputat, 12 - 14 Januari 2017.
"Memang ketika kami meninjau asrama mahasiswa Kalsel di Ciputat tersebut, tampaknya tidak ada kerusakan yang cukup parah. Tetapi keadaan itu kalau tidak segera perbaikan bisa bertambah parah," katanya.
Mantan Wakil Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel itu berharap, perbaikan asrama mahasiswa di Ciputat tersebut jika memungkinkan pada tahun anggaran 2017 sehingga kerusakan seperti kebocoran tidak berlarut-larut.
"Jangan sampai rusak parah, baru ada perbaikan. Sebaiknya sebelum rusak parah harus segera perbaikan agar tidak mengeluarkan pembiayaan besar, terlebih dengan anggaran yang terbatas," lanjutnya.
Ia mengatakan, pada kesempatan bertemu dengan pengurus asrama mahasiswa di Ciputat tersebut, beberapa anggota Komisi I DPRD Kalsel berpesan agar penghuni pondokan itu jangan ada kesan monopoli orang-orang kabupaten tertentu saja.
"Kita berharap penghuni asrama mahasiswa Kalsel di Ciputat menggambarkan dari 13 kabupaten/kota seprovinsi kita, terutama bagi mereka yang betul-betul membutuhkan, namun kondisi perekonomian tergolong pas-pasan atau kurang mampu," ujarnya.
Guna mengurangi permasalahan asrama bagi mahasiswa asal Kalsel yang kuliah di Ibu Kota Jakarta, politikus Partai Gerindra itu berharap, masing-masing pemerintah kabupaten/kota di provinsinya juga menyediakan asrama.
Di Jakarta memang baru ada satu asrama mahasiswa asal Kalsel, yaitu di Ciputat dengan daya tampung sekitar 30 orang, dan hanya bagi laki-laki, demikian Syahdillah.
Peninjauan Komisi I DPRD Kalsel ke asrama mahasiswa di Ciputat itu disertai staf pimpinan Badan Keuangan dan Aset Daerah Kalsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Pendapat itu dia kemukakan di Banjarmasin, Minggu, sesudah Komisi I DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga membidangi aset daerah tersebut meninjau asrama mahasiswa asal provinsinya di Ciputat, 12 - 14 Januari 2017.
"Memang ketika kami meninjau asrama mahasiswa Kalsel di Ciputat tersebut, tampaknya tidak ada kerusakan yang cukup parah. Tetapi keadaan itu kalau tidak segera perbaikan bisa bertambah parah," katanya.
Mantan Wakil Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel itu berharap, perbaikan asrama mahasiswa di Ciputat tersebut jika memungkinkan pada tahun anggaran 2017 sehingga kerusakan seperti kebocoran tidak berlarut-larut.
"Jangan sampai rusak parah, baru ada perbaikan. Sebaiknya sebelum rusak parah harus segera perbaikan agar tidak mengeluarkan pembiayaan besar, terlebih dengan anggaran yang terbatas," lanjutnya.
Ia mengatakan, pada kesempatan bertemu dengan pengurus asrama mahasiswa di Ciputat tersebut, beberapa anggota Komisi I DPRD Kalsel berpesan agar penghuni pondokan itu jangan ada kesan monopoli orang-orang kabupaten tertentu saja.
"Kita berharap penghuni asrama mahasiswa Kalsel di Ciputat menggambarkan dari 13 kabupaten/kota seprovinsi kita, terutama bagi mereka yang betul-betul membutuhkan, namun kondisi perekonomian tergolong pas-pasan atau kurang mampu," ujarnya.
Guna mengurangi permasalahan asrama bagi mahasiswa asal Kalsel yang kuliah di Ibu Kota Jakarta, politikus Partai Gerindra itu berharap, masing-masing pemerintah kabupaten/kota di provinsinya juga menyediakan asrama.
Di Jakarta memang baru ada satu asrama mahasiswa asal Kalsel, yaitu di Ciputat dengan daya tampung sekitar 30 orang, dan hanya bagi laki-laki, demikian Syahdillah.
Peninjauan Komisi I DPRD Kalsel ke asrama mahasiswa di Ciputat itu disertai staf pimpinan Badan Keuangan dan Aset Daerah Kalsel.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017