Ustadz Haji Ghazali Mukeri menyatakan iman itu indah dalam hati, serta menjadikan kebencian kepada kekafiran, kefasikan dan kemaksiatan, dalam perbincangan di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, Jumat malam.
Pernyataan ustadz tersebut dengan mengutip Al Qur'an Surah Al Hujarat ayat (7) berisikan "Tetapi, Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan imam itu indah dalam hatimu, serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kemaksiatan".
"Sebagaimana maksud isi Sursh Al Hujarat ayat (7) tersebut bahwa iman bila dalam keadaan normal, baik dan kuat, maka menimbulkan rasa senang dan indah," kutip alumnus Universitas Al Azhar Kairo Mesir bergelar "Lc" tersebut.
Namun, tambah ustadz Ghazali, sebagaimana Hadits Rasulullah Muhammad Saw riwayat Tabrani bahwa iman tidak selamanya dalam keadaan stabil atau ibaratkan kain/pakaian akan lusuh seiring perjalanan waktu.
Begitu pula perjalanan hidup yang manusia alami dapat menimbulkan degradasi pada iman, membuatnya bisa lemah, memudar, bahkan rusak, ujar mantan anggota DPRD Kota Banjarmasin tersebut.
Ia menambahkan, bila ada kecenderungan hati mudah tergoda untuk berbuat maksiat atau malas taat, hal itu menandakan iman sedang melemah dan harus memperbarui.
"Sebagaimana sabda Rasulullah Saw; bahwa "Sesungguhnya orang beriman apabila melakukan perbuatan dosa, maka akan meninggalkan setitik hitam di hatinya, bila dia bertaubat menghilangkan perbuatan dosa itu serta meminta pengampunan niscaya titik hitam tersebut hilang dan hati kembali bening," kutupnya.
Tetapi, lanjut Ustadz Ghazali mengutip Hadits Rasulullah Saw riwayat At Tarmidzi dari Abi Hurairah itu, bila titik hitam tersebut dibiarkan bertambah, maka bintik hitam akan menutupi seluruh hati.
"Untuk memperbarui iman tersebut secara efektif dengan cara membuka telinga dan hati mau mendengarkan dan menerima nasihat pada berbagai kesempatan seperti dalam majelis ilmu dan kajian-kajian keagamaan," tambah ustadz dengan mengutip Hadits Rasulullah Saw.
Selain itu, berzikir dan istighfar serta taubat, sebagaimana sabda Rasulullah Saw, demikian Ustadz Ghazali Mukeri atau putra H Mukeri Gawit, seorang ulama intelektual Kalimantan Selatan (Kalsel).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024