Ustadz Haji Muhammad Nur atau Madnur mengingatkan kaum Muslim, bahwa kalau memakan/termakan makanan yang subhat bisa menjadi penghalang doa dan pinta seseorang kepada Allah SWT.

"Makan makanan yang subhat saja bisa menjadi penghalang doa dan pinta kita kepada Allah. Apalagi termakan makanan yang haram," tegas Ustadz Madnur dalam tausiyahnya di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan, sesudah Shalat Subuh Senin.

Ia menjelaskan, pengertian makanan haram tersebut, baik terkait benda makanan atau minuman itu sendiri maupun cara mendapatkan.

Sedangkan subhat terkait perilaku mendapatkan misalnya dalam jual beli tanpa akad, serta ke undangan mengambil makanan melebihi kebutuhan sendiri seperti "batangkup" (maksudnya mengambil lauk dua porsi) dan lain sebagainya yang tidak sesuai anjuran agama, lanjutnya.

Ustadz muda tersebut mengingatkan itu dalam kajian "101 Kalam Guru Zuhdi" (Tuan Guru Haji Muhammad Zuhdiannor) Banjarmasin kelahiran Alabio (185 km utara Banjarmasin) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)  Kalimantan Selatan (Kalsel) Tahun 1972.

Selain itu, almarhum Guru Zuhdi berpesan jangan "bapiragah" (sepertinya/layaknya) paling pintar atau berilmu. "Sebab 'sealim-alimnya' (sebutan terhadap orang berilmu agama) 'wayah naya' (sekarang) 'kada' (tidak) sealim orang zaman bahari," kutip Ustadz Madnur.

Ustadz H Muhammad Nur saat tausiyah di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan, sesudah Shalat Subuh Senin (5/8/2024). (ANTARA/Syamsuddin Hasan)

Kalam Guru Zuhdi yang lain menganjurkan kaum Muslim agar belajar ilmu agama. Karena dengan belajar ilmu agama "mudah-mudahan" (semoga) kehidupan lebih baik," tambah Madnur.

Pada kesempatan kajian dari 101 Kalam Guru Zuhdi kali ini, baru Kalam ke-10 dan sebenarnya atau pekan lalu mulai kalam satu sampai lima di antaranya rahasia istighfar kepada Allah dan salawat kepada Rasulullah Muhammad Saw.

"Istighfar itu; penting dalam munajat/berdoa memohon kemampuan Allah. Karena orang yang banyak berdoa doa dan pintanya tidak Allah kabulkan," demikian Ustadz Muhammad Nur.


 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024