Tiwingan,  (Antaranews Kalsel) - Pewarta dan karyawan/karyawati Perum Kantor Berita Indonesia Antara Biro Kalimantan Selatan turut menghijaukan objek wisata alam Bukit Batas Desa Tiwingan, Kabupaten Banjar atau di hulu Waduk Riam Kanan, Sabtu.

Gerakan penghijauan dalam rangkaian peringatan ke-79 Hari Ulang Tahun (HUT) Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara yang lahir 13 Desember 1937 itu sebagai salah satu partisipasi nyata kepedulian terhadap lingkungan hidup.

Penghijauan yang dipimpin Kepala Biro Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) Abdul Hakim Muhidin itu menanam beragam jenis pohon, antara lain anak pohon gaharu, asam Jawa/Kamal, durin, lengkeng, dan rambutan.

Penanaman pohon tersebu di sekitar puncak Bukit Batas yang masih tergolong lahan kritis, karena hanya ada rerumputan dan semak-semak sehingga rentan erosi atau tergerus air hujan.

Karo Antara Kalsel mengatakan, peringatan HUT kantor beritanya kali ini sengaja banyak menonjolkan keadaan alam terbuka, buat membantu mempromosikan keasrian/keindahan alam di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.

"Apalagi seperti Bukit Batas selain bisa sebagai objek wisata, juga merupakan kawasan tangkapan air DAS Riam Kanan yang menjadi sumber kebutuhan air baku bagi lima kabupaten/kota di Kalsel," demikian Abd Hakim.

Lima kabupaten/kota yang kebutuhan air baku bersumber dari DAS Riam Kann tersebut, yaitu Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Tanah Laut (Tala).

Gerakan penanaman pohon di Bukkit Batas yang berada dalam kawasan Pegunungan Meratus itu atas gagasan Redaktor Biro Antara Kalsel H Hasan Zainuddin yang pegiat lembaga swadaya masyarakat Forum Komunitas Hijau (FKH) provinsi tersebut.

Menurut Hasan yang juga mantan Kepala Biro Antara Kalimantan Tengah (Kalteng) itu, menanam pohon salah satu amal jariah yang tidak terasa dan berkepanjangan.

Karena , lanjut aktivis "Malingai" (sebuah komunitas peduli lingkungan/daerah aliran sungai (DAS) itu, keberadaan satu pohon tersebut mempunyai nilai tak terhingga melalui keluaran ogsigen yang juga menjadi kebutuhan manusia.

"Sepanjang usia tanaman/pepohonan tersebut, berarti sepanjang itu pual amal jariah tidak terasa yang bakal kita petik di alam akhir nanti," demikian Zainuddin.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016