Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalimantan Selatan, memastikan harga berbagai kebutuhan pokok menjelang Natal hingga Tahun Baru relatif stabil tidak ada gejolak harga yang cukup signifikan.

Kepala Disperindag Kalsel, Birhasani di Banjarmasin Selasa mengatakan, mengantisipasi terjadinya lonjakan harga menjelang natal dan tahun baru, pihaknya telah mengumpulkan seluruh distributor bahan kebutuhan pokok.

Hasil dari pertemuan tersebut, tambah dia, seluruh distributor menjamin ketersediaan stok sembako cukup melimpah, sehingga diharapkan, hingga akhir tahun seluruh harga tetap stabil, kecuali sayur mayur atau kebutuhan yang tidak bisa distok, dalam waktu lama.

Beberapa harga kebutuhan pokok, yang dipantau dari beberapa pasar tradisional dalam satu minggu terakhir, seperti gula pasir putih, harga tetap Rp13.056 per kilogram, daging sapi murni Rp125 ribu per kilogram, ayam ras, sedikit terjadi kenaikan dari Rp35.222/kilogram menjadi Rp35.667/kilogram.

Begitu juga dengan telur ayam ras, naik dari Rp21.889 menjadi Rp22.111/kilogram, harga cabe merah biasa, cenderung turun dari Rp45.556 menjadi Rp45 ribu/kilo gram, cabe rawit hijau segar tetap Rp20.778 per kilogram.

Selanjutnya, bawang merah turun dari Rp42,444 menjadi Rp41,889/kilogram, bawang putih turun dari Rp38 ribu menjadi Rp37,889 per kilogram.

Menurut Birhasani, selain sayur mayur, harga kebutuhan pokok lainnya, seperti tepung terigu, jagung, kedelai, minyak goreng, beras dan lainnya, cukup stabil karena distributor telah mengantisipasi, dengan menambah stok dibanding hari biasa.

Begitu juga dengan bahan bakar minyak, baik itu premium maupun pertalite, yang sejak beberapa pekan terakhir terjadi kekosongan akibat gelombang besar, kini pasokannya juga mulai stabil, diharapkan hingga akhir tahun tidak kembali terjadi antrean di SPBU.

Sebagaimana diketahui, saat ini hampir 70 persen kebutuhan pokok Kalimantan Selatan, dipasok dari provinsi lain, sehingga harga kebutuhan pokok di daerah ini, sangat rentan terjadi gejolak harga, akibat pasokan yang sering tersendat akibat cuaca maupun lainnya.

Mengantisipasi hal tersebut, Tim Pengendali Inflasi Daerh (TPID) Kalsel, telah mengupayakan dengan mengembangkan berbagai tanaman penyumbang inflasi, seperti bawang merah, bawang putih, cabai dan lainnya.

Hasilnya, ternyata cukup bagus, bahkan kini beberapa kabupaten di Kalsel telah mengembangkan bawang merah, walaupun hasilnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan bawang merah Kalsel.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016