Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan dan Pemerintah Kota Banjarmasin mempromosikan "sasirangan" atau kain batik khas daerah Banjar Kalsel.

Promosi tersebut dengan memberikan pakaian seragam sasirangan kepada peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan menganjurkan mengenakan pada pembukaan kegiatan itu di Banjarmasin, Sabtu.

Sementara Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina memberi selayar/selendang dengan motif sasaringan kepada peserta Rakernas SIWO-PWI yang datang dari berbagai provinsi, termasuk pengurus pusat organisasi kewartawanan tertua dan terbesar di Indonesia.

Ketua PWI Kalsel Fathurrahman berharap, melalui kegiatan organisasinya, terkhusus lewat peserta Rakernas SIWO-PWI, sasirangan sebagai salah satu wujud kearifan lokal bagi masyarakat di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota ini semakin menusantara, dan sampai mancanegara.

"Dengan semakin menusantara atau menasionalnya dan memancanegaranya sasirangan, orang akan lebih mengenal seni dan budaya masyarakat Banjar Kalsel yang juga merupakan hazanah kekayaan seni dan budaya bangsa Indonesia," ujarnya.

"Lebih dari itu dengan semakin menusantara dan memancanegara sasirangan tersebut akan menumbuhkembangan ekonomi kerakyatan Kalsel melalui usaha mikro kecil menengah (UMKM). Karena sasirangan selama ini masih merupakan industri rumah tangga," demikian Fathurrahman.

Dalam kaitan upaya melestarikan atau menjaga kearifan lokal tersebut (termasuk sasirangan) dari kepunahan, DPRD Kalsel kini sedang menyelesaikan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Kearifan Lokal di provinsi yang kini berpenduduk mencapai empat juta jiwa itu.

Raperda kearifan lokal yang diharapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) itu merupakan inisiatif lembaga legislatif tingkat provinsi tersebut atas usul Komisi IV DPRD Kalsel, dan mendapat tanggapan positif oleh Pemprov/Gubernur setempat, H Sahbirin Noor.

Sebelumnya atau sejak belasan tahun lalu Gubernur Kalsel menganjurkan sasirangan salah satu pakaian seragam, baik di sekolah, instansi pemerintahan serta lembaga swasta dan masyarakat umum.

Anjuran pemakaian seragam sasirangan bagi pegawai jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) tiap hari Kamis, sedangkan sekolah-sekolah dan lainnya menyesuaikan.

Namun yang tampak selama ini, setiap peringatan Hari Jadi (Harjad) Pemprov Kalsel serta Kota Banjarmasin, mengenakan pakaian adat Banjar yang dipadu dengan sasirangan.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016