Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Sebagian kepala desa di daerah Provinsi Kalimantan Selatan diberi pelatihan untuk membangun dan mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berkualitas.

Kegiatan ini bagian dari seminar nasional dan serial training bertema "Meningkatkan Kualitas UMKM, BUMDes, dan peranan asuransi mikro untuk kemandirian bangsa di STIA Bina Banua Banjarmasin, Selasa.

Menurut Ketua Panitia Seminar Nasional dan Serial Training tersebut Adnan Nugraha, selain materi yang diberikan dalam seminar ini, panitia juga melaksanakan pelatihan singkat untuk para kepala desa dalam upaya meningkatkan Usaha Masyarakat Kecil dan Menengah (UMKM) di desanya.

"Sebab dengan berkembangnya UMKM di desanya itu, tentunya bisa dikelola desa di BUMDes," paparnya.

Sehingga, kata Ketua Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) Kota Banjarmasin ini, pergerakan perekonomian di desa itu akan maju dan berhasil mandiri untuk pembangunan desa.

"Artinya kita juga menganjurkan, dana desa yang diberikan pemerintah itu tidak hanya digunakan semuanya untuk pembangunan infrastruktur desa, tapi disisihkan bagi program BUMDes," ucap Adnan.

Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kalsel Winardi Sethiono menyatakan, banyak program pemerintah pusat dan daerah untuk kemajuan desa, namun minim sekali dimanfaatkan perangkat desa untuk pengembangan UMKM dan BUMDes.

"Sehingga kita sangat setuju dengan tujuan seminar ini, sebab ini sebagai rangsangan masyarakat desa mau berkarya meningkatkan ekonominya," papar dia.

Sebab, kata dia, sekitar 2008 desa yang ada di provinsi ini belum sepenuhnya mengembangkan UMKM dan BUMDes, sehingga misi kegiatan seperti ini harus konsenten dilakukan.

"Organisasi kita akan mengawal dan mendukung serta mensosialisasikan segala program pemerintah yang pro rakyat," ujar Winardi.

Sementara itu, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Prof DR Azumadri Azra yang menjadi pembicara utama pada kegiatan seminar, mengungkapkan, secara umum masyarakat Indonesia ini menduduki tempat pertama soal bangun pagi, sayangnya ini tidak menjamin kualitas ekonomi masyarakatnya.

Sebab, kata dia, sekitar 40 juta orang Indonesia berpenghasilan Rp19 ribu per harinya, ini berarti masih di bawah garis kemiskinan.

"Sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui jalur mandiri lewat UMKM ini sangat baik dilakukan untuk mengurangi angka kemiskinan tersebut," ujarnya. 

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016