Salah satu pegawai Toko Baju H Taha di Banjarmasin, Aris mengatakan penjualan seragam dan kelengkapan sekolah lain meningkat menjelang tahun ajaran baru 2024/2025.
Aris menyebutkan konsumen yang datang langsung ke toko lebih banyak dibandingkan pemesanan melalui transaksi daring (online).
"Untuk penjualan ada peningkatan karena sudah masuk musim untuk membeli seragam dan tahun ini lebih banyak yang beli toko dari pada beli online," ujar Aris di Banjarmasin, Kamis.
Aris menjelaskan untuk persentase keuntungan penjualannya pada masa menjelang tahun ajaran baru ini mencapai sekitar 70-80 persen dibandingkan dari hari biasanya.
"Namun kalau untuk keuntungan masih kurang lebih saja dengan tahun sebelumnya, harganya pun masih tetap sama saja standar," ungkap Aris.
Ia mengungkapkan harga satu set baju seragam sekolah dasar (SD) mencapai Rp130.000 hingga Rp150.000, seragam SMP dan SMA sekitar Rp150.000.
"Harga itu untuk satu stel baju dan celana atau rok, untuk topi, dasi dan lainnya itu dijual terpisah," ucapnya.
Diungkapkan Aris, pelanggan lebih banyak mencari seragam untuk murid SD.
"Penjualan kami menjangkau se-Kalselteng, sementara ini yang dicari masyarakat rata rata yang baru pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru yaitu SD," ungkapnya.
Baca juga: Masjid Muhammadiyah Al-Muhajirin gandeng ELSA edukasi remaja libur sekolah
Penjahit N Mahyudin menjahit pesanan seragam sekolah yang berlokasi di Jalan Cemara Raya RT33 No.3 Banjarmasin, Kamis (27/6/2024). (ANTARA/Gunawan Wibisono)
Sementara itu, penjahit N Mahyudin menuturkan pesanan seragam sekolah sebanyak empat lembar atau lebih per hari menjelang tahun ajaran baru 2024/2025.
"Sampai sekarang diperkirakan telah mendapatkan sebanyak 25 seragam sekolah," ujar Mahyudin.
Mahyudin menjelaskan pesanan seragam sekolah mulai ramai sejak libur sekolah atau setelah pembagian rapor.
Dia mengatakan harga membuat seragam sekolah beragam untuk TK dan SD sekitar Rp150 ribu, sedangkan untuk SMP SMA mencapai Rp200 ribu hingga Rp250 ribu.
"Untuk sementara pesanan kebanyakan seragam TK dan SD. Sedangkan SMP dan SMA belum ada, mungkin belum saatnya," pungkas Mahyudin.
