Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Tidak terasa Hengky Jajang Herasmana telah melewati hampir tiga tahun masa tugasnya di Pelindo III Banjarmasin sebagai General Manager.
Bersama tangan dingin pria murah senyum itu, Pelabuhan Trisakti Banjarmasin yang merupakan pintu masuk dan nadi perekonomian Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, telah mengalami perubahan sangat pesat.
Bukan hanya kondisi pelabuhan yang ditata dan dibenahi dengan lebih indah dan nyaman bagi penumpang, tetapi juga berbagai kemudahan bagi masuknya arus bongkar muat barang, juga terus ditambah.
Kini, Pelabuhan Trisakti, yang sebelumnya terkenal "angker", kumuh dan jorok, telah disulap dan naik kelas, menjadi layaknya bandara, yang lengkap dengan berbagai fasilitas keamanan, kebersihan dan kenyamanan bagi para penumpang.
Bahkan, untuk melengkapi kenyamanan, di sekitar terminal penumpang juga dibangun taman dan kebun binatang mini, sebagai hiburan untuk penumpang sambil menunggu keberangkatan kapal.
Sedangkan di terminal barang, sebelumnya kapal harus berhari-hari menunggu antrean bongkar, karena minimnya peralatan dan teknologi bongkar muat barang yang canggih, sebagaimana daerah lain.
Menyadari bahwa lambatnya arus bongkar muat tersebut akan banyak mempengaruhi perekonomian Kalsel, Hengky pun berjuang, untuk terus menambah dan memenuhi kebutuhan peralatan canggih di pelabunan tersebut.
Hasilnya, kini pelabuhan Trisakti Banjarmasin telah dilengkapi dengan 18 alat bongkar canggih dan modern berupa Rubber Tired Gatry (RTG), dengan kapasitas angkut 25 box/jam per unitnya
"Idealnya cukup 16 unit yang beroperasi melayani aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Banjarmasin saat ini, jadi dua unit akan dicadangkan untuk pengganti bila sewaktu-wasktu ada RTG yang rusak ditengah pekerjaan, sehingga akan menekan keterlambatan pekerjaan yang dapat berimplikasi pada biaya," katanya.
Menurut Hengky, peningkatan fasilitas pelabuhan yang kini terus dilakukan Pelindo, sebagai salah satu upaya mengantisipasi peningkatan pertumbuhan ekonomi Kalsel dalam beberapa tahun ke depan.
Selain mendatangkan RTG, Pelindo Banjarmasin juga telah menyiapkan lapangan penumpukan (Container Yard) seluas 11 hektare, di sekitar Pelabuhan Trisakti yang akan mampu menampung 500-600 ribu kontainer.
Pelindo III Banjarmasin bekerja sama dengan RS PHC Surabaya juga akan membuka Klinik PHC di kawasan Pelabuhan Banjarmasin yang bisa dimafaatkan juga oleh masyarakat sekitar.
Kini, setelah sukses menorehkan berbagai prestasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kota seribu sungai ini, Hengky Jajang Herasmana yang bertugas sejak 2 Desember 2013, akan mengakhiri masa tugasnya pada pada 14 Desember 2016.
"Mohon pamit dan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada saya dalam melaksanakan tugas dalam kurun waktu tersebut," katanya.
Selanjutnya, jejak langkah Hengky mengawal PT Pelindo III Banjarmasin, akan dilanjutkan oleh Fariz Hariyoso, yang ditandai dengan acara pisah sambut yang digelar Pelindo III Banjarmasin di Ballroom Calamus Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Rabu (14/12).
Selanjutnya Hengki akan menduduki jabatan baru sebagai Direktur Utama PT Portek Surabaya, anak perusahaan Pelindo III dan Perusahaan Jepang, yang bergerak dibidang perawatan alat berat.
Fariz Hariyoso sendiri, bukan orang baru di Pelindo III Banjarmasin. Sebelumnya pernah menjabat Manager Pelayanan Kapal dan Komersial di Pelindo III Banjarmasin sebelum pindah menjadi General Manager Pelindo III Tanjung Intan Cilacap.
Selama kurun waktu hampir tiga tahun masa tugasnya, beberapa hal yang telah dilakukan Hengki, antara lain penertiban (sterilisasi) kendaraan di kawasan pelabuhan hingga pengadaan kendaraan hantaran di semua terminal.
Selain itu, memanfaatkan area negatif menjadi area bermanfaat seperti pembangunan taman mini wisata mangrove, kebun binatang mini Bandarmasih, penataan dan penambahan fasilitas terminal penumpang.
"Saya berharap Pelindo III Banjarmasin bisa lebih maju lagi," harap Hengki.
Walaupun banyak pencapaian yang telah dilakukannya, namun Hengky tetap merasa masih banyak hal yang harus dilakukan Pelindo III Banjarmasin, di antaranya meningkatkan komunikasi dengan stake holder terkait daya dukung aktifitas pelabuhan seperti dengan Pemerintah Kota dan Balai Besar Jalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Bersama tangan dingin pria murah senyum itu, Pelabuhan Trisakti Banjarmasin yang merupakan pintu masuk dan nadi perekonomian Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, telah mengalami perubahan sangat pesat.
Bukan hanya kondisi pelabuhan yang ditata dan dibenahi dengan lebih indah dan nyaman bagi penumpang, tetapi juga berbagai kemudahan bagi masuknya arus bongkar muat barang, juga terus ditambah.
Kini, Pelabuhan Trisakti, yang sebelumnya terkenal "angker", kumuh dan jorok, telah disulap dan naik kelas, menjadi layaknya bandara, yang lengkap dengan berbagai fasilitas keamanan, kebersihan dan kenyamanan bagi para penumpang.
Bahkan, untuk melengkapi kenyamanan, di sekitar terminal penumpang juga dibangun taman dan kebun binatang mini, sebagai hiburan untuk penumpang sambil menunggu keberangkatan kapal.
Sedangkan di terminal barang, sebelumnya kapal harus berhari-hari menunggu antrean bongkar, karena minimnya peralatan dan teknologi bongkar muat barang yang canggih, sebagaimana daerah lain.
Menyadari bahwa lambatnya arus bongkar muat tersebut akan banyak mempengaruhi perekonomian Kalsel, Hengky pun berjuang, untuk terus menambah dan memenuhi kebutuhan peralatan canggih di pelabunan tersebut.
Hasilnya, kini pelabuhan Trisakti Banjarmasin telah dilengkapi dengan 18 alat bongkar canggih dan modern berupa Rubber Tired Gatry (RTG), dengan kapasitas angkut 25 box/jam per unitnya
"Idealnya cukup 16 unit yang beroperasi melayani aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Banjarmasin saat ini, jadi dua unit akan dicadangkan untuk pengganti bila sewaktu-wasktu ada RTG yang rusak ditengah pekerjaan, sehingga akan menekan keterlambatan pekerjaan yang dapat berimplikasi pada biaya," katanya.
Menurut Hengky, peningkatan fasilitas pelabuhan yang kini terus dilakukan Pelindo, sebagai salah satu upaya mengantisipasi peningkatan pertumbuhan ekonomi Kalsel dalam beberapa tahun ke depan.
Selain mendatangkan RTG, Pelindo Banjarmasin juga telah menyiapkan lapangan penumpukan (Container Yard) seluas 11 hektare, di sekitar Pelabuhan Trisakti yang akan mampu menampung 500-600 ribu kontainer.
Pelindo III Banjarmasin bekerja sama dengan RS PHC Surabaya juga akan membuka Klinik PHC di kawasan Pelabuhan Banjarmasin yang bisa dimafaatkan juga oleh masyarakat sekitar.
Kini, setelah sukses menorehkan berbagai prestasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kota seribu sungai ini, Hengky Jajang Herasmana yang bertugas sejak 2 Desember 2013, akan mengakhiri masa tugasnya pada pada 14 Desember 2016.
"Mohon pamit dan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada saya dalam melaksanakan tugas dalam kurun waktu tersebut," katanya.
Selanjutnya, jejak langkah Hengky mengawal PT Pelindo III Banjarmasin, akan dilanjutkan oleh Fariz Hariyoso, yang ditandai dengan acara pisah sambut yang digelar Pelindo III Banjarmasin di Ballroom Calamus Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Rabu (14/12).
Selanjutnya Hengki akan menduduki jabatan baru sebagai Direktur Utama PT Portek Surabaya, anak perusahaan Pelindo III dan Perusahaan Jepang, yang bergerak dibidang perawatan alat berat.
Fariz Hariyoso sendiri, bukan orang baru di Pelindo III Banjarmasin. Sebelumnya pernah menjabat Manager Pelayanan Kapal dan Komersial di Pelindo III Banjarmasin sebelum pindah menjadi General Manager Pelindo III Tanjung Intan Cilacap.
Selama kurun waktu hampir tiga tahun masa tugasnya, beberapa hal yang telah dilakukan Hengki, antara lain penertiban (sterilisasi) kendaraan di kawasan pelabuhan hingga pengadaan kendaraan hantaran di semua terminal.
Selain itu, memanfaatkan area negatif menjadi area bermanfaat seperti pembangunan taman mini wisata mangrove, kebun binatang mini Bandarmasih, penataan dan penambahan fasilitas terminal penumpang.
"Saya berharap Pelindo III Banjarmasin bisa lebih maju lagi," harap Hengki.
Walaupun banyak pencapaian yang telah dilakukannya, namun Hengky tetap merasa masih banyak hal yang harus dilakukan Pelindo III Banjarmasin, di antaranya meningkatkan komunikasi dengan stake holder terkait daya dukung aktifitas pelabuhan seperti dengan Pemerintah Kota dan Balai Besar Jalan.
Editor : Herry Murdy Hernawam
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016