Rantau, (Antaranews Kalsel)- Gerak cepat tim buser Polres Tapin dan Polsek Tapin Selatan, membuahkan hasil dengan tertangkapnya pelaku penganiaya yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Kasat Reskrim Polres Tapin Akp Susilo dalam wawancaranya mengatakan, pelaku berhasil dibekuk di rumahnya pada Jum'at siang pukul 14.00 wita (9/12).

"Pelaku 2 orang, ayah beserta anaknya," ujar Kasat.

Ke 2 pelaku tersebut yaitu Rs (58), pensiunan PNS warga Ness 17 desa Rumintin kecamatan Tapin Selatan dan anaknya M. Noor 17 tahun yang masih ikut orang tuanya tersebut.

Dijelaskan Kasat, bahwa korban dengan nama M. Amin 29 tahun warga desa Suato Tatakan kecamatan Tapin Selatan dikenal memang sering bikin resah warga.

Nahasnya, malam itu korban cekcok dengan Rs karena berbuat onar dan ingin menutup warung pelaku, Sehingga terjadi perkelahian, dan merasa sang ayah di ganggu oleh korban, sehingga si anak bermaksud ingin membantu dan melerainya.

"Si anak maksudnya ingin melerai dan membantu sang ayah sehingga si anak pun ikut terkena sabetan pisau di pelipis dekat mata," kata Kasat lagi.

Sementara itu, dalam pengakuannya Rs mengatakan bahwa pelaku sudah sering berbuat onar di tempatnya.

"Saya saja sudah beberapa kali di tusuknya olehnya sebelumnya, tapi kami sabar saja" ujarnya.

Pengakuan sang ayah pun di benarkan anaknya, dan menurut Mn malam itu dia cuma sekali menusuk korban dengan belati milik korban juga.

"Malam itu korban bawa 2 wasi, lun rebut satu, lun tusuk ke perutnya," ujarnya.

Di ketahui pada hari jumat sekitar pukul 00.15 wita telah ditemukan sosok mayat pria yang bersimbah darah dengan 5 mata luka tusukan dan tebasan dan tergeletak di jembatan titian menuju sebuah warung yang saat itu sudah kosong.

Pewarta: M Husein Asy'ari

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016