Ustadz Haji Walad Haderawi mengingatkan kaum Muslim agar jangan berputus asa beramal walaupun belum mencapai kekhusu'an, dalam tausiyahnya di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan, sesudah Shalat Subuh Senin.

Ustadz Walad mengingatkan itu dalam kajian "Kalam Hikmah" Syekh Ibnu Atha'illah atau Syekh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari adalah tokoh "Tarekat Syadziliyah"  salah satu tarekat sufi terkemuka di dunia dan di Indonesia.

Menurut Ustadz Walad yang bergelar Sarjana Hukum Islam (SHI) tersebut ketidakkhusukan merupakan penyakit hati dan hal itu merupakan hasutan iblis syaitan.

"Oleh karenanya sebagaimana anjuran Ibnu Athaillah Askandari janganlah berhenti beramal jika belum khusu'," kutip ustadz yang pernah menimba ilmu agama di "Darul Musthafa" Hadramaut Yaman tersebut.

Dengan mengutip kandungan isi Al Qur'an Surah Al Baqarah, bahwa Allah memerintahkan meminta kekhusu'an tersebut kepada Nya. "Karena Allah yang mengatur segalanya," kata putra Haji Haderawi, seorang ulama terkenal di Kalimantan Selatan (Kalsel) atau Kota Banjarmasin khususnya.

Pada kesempatan itu, Ustadz Walad memberikan kiat-kiat untuk mendapatkan kekhusu'an dalam beramal ibadah antara lain dahulukan makan daripada shalat jika saat bersamaan makanan sudah tersedia.

"Sebab kalau mendahulukan shalat daripada makan, sedangkan makanan sudah tersedia bisa mengganggu kekhusu'an shalat," katanya.

Selain itu, usahakan membuang dulu sebelum shalat seperti mau buang air kecil ataupun air besar agar tidak mengganggu kekhusu'an shalat, tuturnya.
 
Ustadz Haji Walad Haderawi saat tausiyah di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan, sesudah Shalat Subuh Senin (24/6/2024). (ANTARA/Syamsuddin Hasan)
 

Hal lain yang tidak kalah penting yaitu berdoa terlebih dahulu sebelum Shalat, minimal mengucap "ta'auz" (kalimat  a'uzubillah ... dst) sebagai perisai guna menghindari gangguan iblis syaitan.

"Kemudian saat shalat pandangan jangan liar, tapi fokus pada tempat sujud, selain menghilangkan pemikiran keduniaan," katanya.

Begitu pula Ketidak sinkronan hati dan ucapan dalam berdoa membuat doa tersebut tidak Allah kabulkan seperti memohon sesuatu, namun pikiran dan hati ke lain.

"Sementara kelezatan beramal adalah surga dari beramal tersebut dan merupakan surga dunia," demikian Ustadz Walad Haderawi.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024