Sleman, (Antaranews Kalsel) - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko menggelar pentas gamelan "Gebyar Gangsa Agung Prambanan" di Panggung Kinara-Kinari Komplek Ramayana Ballet Candi Prambanan, Minggu malam.
"Beragam upaya dilakukan PT Taman Wisata (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko sebagai upaya untuk melestarikan tradisi seni budaya Indonesia, salah satunya melalui pagelaran Gebyar Gangsa Agung Prambanan ini," kata Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono.
Menurut dia, kegiatan itu juga merupakan kegiatan dalam rangkaian 25 Tahun Candi Brobudur dan Prambanan sebagai "world heritage".
"Selama 25 tahun ini kamu berhasil menjaga warisan budaya dunia di tengah warisan budaya dunia di negara lain yang dihancurkan dan dirusak. Indonesia sangat menjunjung toleransi," katanya.
Ia mengatakan acara itu juga dimaksudkan untuk mengenalkan secara khusus Candi Prambanan yang dikenal dengan candi keindahan, dikombinasikan dengan dua kegiatan yakni seni gamelan dan peragaan busana batik yang juga merupakan warisan budaya bangsa.
"Kami merasa bangga karena juga mendapat dukungan luar biasa dari Kadipaten Puro Pakualaman dan Kementerian Pariwisata," katanya.
Edy mengatakan pagelaran Gebyar Gangsa Agung Prambanan itu merupakan suatu pagelaran seni karawitan yang dipadukan dengan peragaan Batik Puro Pakualaman yang sepenuhnya mengusung seni budaya tradisi, yang dikemas secara modern mengikuti era masa kini.
"Kami menyelenggarakan acara ini sebagai salah satu upaya kami dalam rangka melestarikan dan mengapresiasi warisan leluhur yang penuh kandungan nilai filosofis tentang tuntunan kehidupan," katanya.
Ia mengatakan salah satu momentum dalam pagelaran itu adalah dengan menampilkan kelompok karawitan Yogya Gangsa Nagari yang dimainkan para mahasiswa internasional dari UGM, ISI Yogyakarta, UNY, dan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang menampilkan penabuh berjumlah 44 orang berasal dari 22 negara.
"Seni tradisi ini mampu memperoleh penggemar dengan kelas tertentu dan mampu bersaing dengan kesenian hiburan modern," katanya.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi yang luar biasa atas ide dan kreativitas PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko itu.
"Event ini adalah cara yang paling efektif untuk mempromosikan pariwisata. Harapannya ini dapat menjadi embrio untuk melaksanakan event secara rutin tiap tahun, karena di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta ini sangat banyak yang bisa dieksplor," katanya.
Menurut dia, acara itudigunakan untuk menekankan lagi kepada dunia bahwa pariwisata untuk melestarikan budaya.
"Para mahasiswa internasional ini nantinya dapat menjadi duta wisata Indonesia setelah mereka kembali ke negaranya," katanya./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Beragam upaya dilakukan PT Taman Wisata (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko sebagai upaya untuk melestarikan tradisi seni budaya Indonesia, salah satunya melalui pagelaran Gebyar Gangsa Agung Prambanan ini," kata Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono.
Menurut dia, kegiatan itu juga merupakan kegiatan dalam rangkaian 25 Tahun Candi Brobudur dan Prambanan sebagai "world heritage".
"Selama 25 tahun ini kamu berhasil menjaga warisan budaya dunia di tengah warisan budaya dunia di negara lain yang dihancurkan dan dirusak. Indonesia sangat menjunjung toleransi," katanya.
Ia mengatakan acara itu juga dimaksudkan untuk mengenalkan secara khusus Candi Prambanan yang dikenal dengan candi keindahan, dikombinasikan dengan dua kegiatan yakni seni gamelan dan peragaan busana batik yang juga merupakan warisan budaya bangsa.
"Kami merasa bangga karena juga mendapat dukungan luar biasa dari Kadipaten Puro Pakualaman dan Kementerian Pariwisata," katanya.
Edy mengatakan pagelaran Gebyar Gangsa Agung Prambanan itu merupakan suatu pagelaran seni karawitan yang dipadukan dengan peragaan Batik Puro Pakualaman yang sepenuhnya mengusung seni budaya tradisi, yang dikemas secara modern mengikuti era masa kini.
"Kami menyelenggarakan acara ini sebagai salah satu upaya kami dalam rangka melestarikan dan mengapresiasi warisan leluhur yang penuh kandungan nilai filosofis tentang tuntunan kehidupan," katanya.
Ia mengatakan salah satu momentum dalam pagelaran itu adalah dengan menampilkan kelompok karawitan Yogya Gangsa Nagari yang dimainkan para mahasiswa internasional dari UGM, ISI Yogyakarta, UNY, dan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang menampilkan penabuh berjumlah 44 orang berasal dari 22 negara.
"Seni tradisi ini mampu memperoleh penggemar dengan kelas tertentu dan mampu bersaing dengan kesenian hiburan modern," katanya.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi yang luar biasa atas ide dan kreativitas PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko itu.
"Event ini adalah cara yang paling efektif untuk mempromosikan pariwisata. Harapannya ini dapat menjadi embrio untuk melaksanakan event secara rutin tiap tahun, karena di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta ini sangat banyak yang bisa dieksplor," katanya.
Menurut dia, acara itudigunakan untuk menekankan lagi kepada dunia bahwa pariwisata untuk melestarikan budaya.
"Para mahasiswa internasional ini nantinya dapat menjadi duta wisata Indonesia setelah mereka kembali ke negaranya," katanya./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016