Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan menargetkan pencapaian sasaran pencegahan stunting sebesar 100 persen sehingga tidak ada kasus gagal tumbuh anak.
"Kami menargetkan 100 persen sasaran pencegahan stunting dapat tercapai sehingga tidak ada lagi kasus gagal tumbuh pada anak," ujar Wakil Bupati Banjar Said Idrus Al Habsyi di Martapura, Senin.
Baca juga: Pemkab Banjar-BKKBN Kalsel gencarkan pengukuran atasi stunting
Sebelumnya, Said yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Banjar meluncurkan gerakan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di Posyandu Desa Pasar Kamis.
Kegiatan intervensi serentak itu dilakukan pada 20 kecamatan dan 13 kelurahan melalui zoom meeting yang terpusat di Posyandu Desa Pasar Kamis, Kecamatan Kertak Hanyar diikuti ratusan kaum ibu.
"Kami berharap, 100 persen sasaran pencegahan stunting seperti calon pengantin, ibu hamil juga balita bisa mendapatkan pendampingan dan pelayanan kesehatan yang diperlukan," ucap Said.
Dijelaskan Said, pendampingan dan pelayanan kesehatan berupa deteksi dini dan edukasi serta intervensi guna mencegah munculnya kasus stunting baru sehingga Kabupaten Banjar bebas stunting.
Baca juga: Pemkab Banjar intervensi cegah stunting secara serentak
Said menekankan pihaknya mengajak seluruh lintas sektor pada tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga kelurahan/desa dapat mengawal seluruh sasaran melakukan intervensi.
"Tentunya, intervensi yang dilakukan sesuai standar yang ditetapkan sehingga hasil yang didapatkan akurat serta cakupan layanan yang diterima masyarakat meningkat," ungkap Said.
Dikatakan Said, kasus stunting tertinggi di Kabupaten Banjar ada di Kecamatan Paramasan disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat pentingnya mengimplementasikan pola asuh dan asupan kepada anak.
Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel Nyigit Wudi Amini mengatakan hasil survei tentang kasus stunting di Kabupaten Banjar memang terjadi kenaikan sehingga diharapkan bisa diturunkan.
"Terlepas dari angka yang terpenting adalah upaya Pemkab Banjar untuk menurunkan kasus dan diharapkan pada 2024 target penurunan yang telah ditetapkan bisa tercapai 100 persen," katanya.
Baca juga: Kepala BKKBN RI luncurkan Kampung KB di Kabupaten Banjar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Kami menargetkan 100 persen sasaran pencegahan stunting dapat tercapai sehingga tidak ada lagi kasus gagal tumbuh pada anak," ujar Wakil Bupati Banjar Said Idrus Al Habsyi di Martapura, Senin.
Baca juga: Pemkab Banjar-BKKBN Kalsel gencarkan pengukuran atasi stunting
Sebelumnya, Said yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Banjar meluncurkan gerakan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di Posyandu Desa Pasar Kamis.
Kegiatan intervensi serentak itu dilakukan pada 20 kecamatan dan 13 kelurahan melalui zoom meeting yang terpusat di Posyandu Desa Pasar Kamis, Kecamatan Kertak Hanyar diikuti ratusan kaum ibu.
"Kami berharap, 100 persen sasaran pencegahan stunting seperti calon pengantin, ibu hamil juga balita bisa mendapatkan pendampingan dan pelayanan kesehatan yang diperlukan," ucap Said.
Dijelaskan Said, pendampingan dan pelayanan kesehatan berupa deteksi dini dan edukasi serta intervensi guna mencegah munculnya kasus stunting baru sehingga Kabupaten Banjar bebas stunting.
Baca juga: Pemkab Banjar intervensi cegah stunting secara serentak
Said menekankan pihaknya mengajak seluruh lintas sektor pada tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga kelurahan/desa dapat mengawal seluruh sasaran melakukan intervensi.
"Tentunya, intervensi yang dilakukan sesuai standar yang ditetapkan sehingga hasil yang didapatkan akurat serta cakupan layanan yang diterima masyarakat meningkat," ungkap Said.
Dikatakan Said, kasus stunting tertinggi di Kabupaten Banjar ada di Kecamatan Paramasan disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat pentingnya mengimplementasikan pola asuh dan asupan kepada anak.
Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel Nyigit Wudi Amini mengatakan hasil survei tentang kasus stunting di Kabupaten Banjar memang terjadi kenaikan sehingga diharapkan bisa diturunkan.
"Terlepas dari angka yang terpenting adalah upaya Pemkab Banjar untuk menurunkan kasus dan diharapkan pada 2024 target penurunan yang telah ditetapkan bisa tercapai 100 persen," katanya.
Baca juga: Kepala BKKBN RI luncurkan Kampung KB di Kabupaten Banjar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024