Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima audiensi Menteri Peternakan, Pertanian, dan Perikanan Uruguay, Fernando Mattos Costa beserta jajaran di Kementerian ATR/BPN, Jakarta pada Selasa (04/06).
"Pelaksanaan landrefom di Indonesia menarik untuk diketahui, sehingga kami akan belajar terkait kebijakannya", ungkap Fernando Mattos Costa seperti dirilis Kanwil BPN Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Rabu.
Sebelumnya, Menteri AHY bercerita tentang bagaimana arah kebijakan pelaksanaan reforma agraria yang dilaksanakan oleh jajarannya dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
"Kementerian ATR/BPN berfokus pada melanjutkan pelaksanaan reforma agraria, karena ini merupakan fundamental untuk masyarakat kita". Ungkap Menteri AHY.
Ia juga bercerita bagaimana perjalanan kisah sukses reforma agraria ini ia sampaikan pada forum internasional yg diselenggarakan oleh Worldbank di washington DC 3 minggu yang lalu.
"Tahun 2017, tanah yang terdaftar baru 46 juta bidang tanah, dan sekarang, 7 tahun kemudian, sudah 113 juta bidang tanah. Ungkap menteri AHY.
Dalam kesempatan ini, menteri AHY mengungkapkan keinginannya untuk dapat memperkuat hubungan antar negara termasuk keinginannya melakukan kunjungan balasan ke negara Uruguay karena diketahui negara tersebut juga memiliki hal menarik untuk dipelajari.
"Sejatinya, sebagai bagian dari pemerintahan Indonesia, Kementerian ATR/BPN mendorong segala bentuk kolaborasi yang dapat dilakukan untuk kesejahteraan rakyat" tutup Menteri AHY.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Pelaksanaan landrefom di Indonesia menarik untuk diketahui, sehingga kami akan belajar terkait kebijakannya", ungkap Fernando Mattos Costa seperti dirilis Kanwil BPN Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Rabu.
Sebelumnya, Menteri AHY bercerita tentang bagaimana arah kebijakan pelaksanaan reforma agraria yang dilaksanakan oleh jajarannya dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
"Kementerian ATR/BPN berfokus pada melanjutkan pelaksanaan reforma agraria, karena ini merupakan fundamental untuk masyarakat kita". Ungkap Menteri AHY.
Ia juga bercerita bagaimana perjalanan kisah sukses reforma agraria ini ia sampaikan pada forum internasional yg diselenggarakan oleh Worldbank di washington DC 3 minggu yang lalu.
"Tahun 2017, tanah yang terdaftar baru 46 juta bidang tanah, dan sekarang, 7 tahun kemudian, sudah 113 juta bidang tanah. Ungkap menteri AHY.
Dalam kesempatan ini, menteri AHY mengungkapkan keinginannya untuk dapat memperkuat hubungan antar negara termasuk keinginannya melakukan kunjungan balasan ke negara Uruguay karena diketahui negara tersebut juga memiliki hal menarik untuk dipelajari.
"Sejatinya, sebagai bagian dari pemerintahan Indonesia, Kementerian ATR/BPN mendorong segala bentuk kolaborasi yang dapat dilakukan untuk kesejahteraan rakyat" tutup Menteri AHY.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024