Tuan Guru Haji Madyan Noor Mar'ie menyatakan, bahwa shalat berjamaah merupakan "ladang ibadah" atau "ladang kebaikan" bagi seseorang dari kaum Muslim.
"Oleh karenanya sangat disayang bagi seorang Muslim tidak shalat berjamaah. Apalagi sampai tidak shalat samasekali," ujar Tuan Guru Madyan dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, Rabu malam
Tuan Guru yang lama menimba ilmu agama di Mekkah Madinah Arab Saudi bergelar "Lc" dan "MA" tersebut menyatakan itu dengan mengutip Hadits Rasulullah Muhammad Saw riwayat Annasi.
Ia menegaskan, sebagaimana Hadits Rasulullah Saw tersebut seorang Muslim yang melazimi atau membiasakan shalat berjamaah selama 40 hari berturut-turut,. bukan cuma sekedar ladang ibadah, melainkan pula menyelamatkan diri neraka.
*Bukan cuma 40 hari. Tetapi selamanya melazimi shalat berjamaah mendapatkan kebaikan yang tiada ternilai sebab selain bebas neraka, juga bebas dari sifat munafik," tegas Tuan Guru asal Amuntai (185 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalsel itu.
Keponakan dari almarhum H Idham Chalid - mantan Wakil Perdana Menteri (Waperdam) II masa Presiden Soekarno itu menambahkan, biar di dunia sakit atau kekurangan, tetapi di alam akhirat kelak mendapat kebahagiaan.
"Sungguh merugi seorang Muslim ketika di dunia sakit dan di alam akhirat juga sakit," ujar Tuan Guru Madyan dalam tausiyahnya antara shalat Maghrib dan isya.
Sebelumnya atau dua pekan lalu berturut-turut, Tuan Guru Madyan mengingatkan kaum Muslim terutama jamaah Masjid Assa'adah tersebut agar mengamalkan doa sebagaimana Rasulullah Saw.
Doa Rasulullah Saw tersebut memohon perlindungan Allah dari ilmu pengetahuan yang tak berguna serta nafsu yang tidak pernah merasa puas.
Selain itu, memohon perlindungan Allah dari hati yang tak pernah khusu' (khusuk) serta doa yang tidak Allah "ijabah" (kabulkan), dari ketidakmampuan dan kemalasan untuk melakukan kebaikan.
Sebagaimana Hadits Rasulullah Saw tersebut, Beginda Rasul juga berdoa meminta perlindungan atau Allah jauhkan dari sifat "kikir" (pelit/bakhil), kutip Tuan Guru Haji Madyan Noor Mar'ie.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024