Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan optimis target pendaftaran sisa bidang tanah sebanyak tujuh juta bidang dapat tercapai pada 2024.

“Target kita hingga akhir 2024 sebanyak 120 juta bidang tanah. Jadi sisa bidang tanah yang ditetapkan untuk 2024 ini sebetulnya tujuh juta bidang tanah lagi. Dan itu setara dengan kurang lebih jumlah bidang tanah negara Belanda. Insya Allah bisa kita capai dengan sebaik-baiknya,” tutur Menteri ATR/Kepala BPN melalui keterangan tertulis dari Kantor Wilayah BPN Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Rabu.

Baca juga: Menteri AHY bicara potensi kerja sama Indonesia-Azerbaijan

Menteri AHY menyampaikan hal itu saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Ditjen SPPR) dengan tema Melampaui Kadaster Lengkap di Jakarta.

AHY juga menyampaikan pemetaan bidang tanah secara lengkap saja tidak cukup, namun harus melampaui target pada proses pendaftaran tanah.

Untuk pendaftaran tanah hingga akhir 2024, AHY menargetkan 120 juta bidang tanah. Saat ini, sebanyak 113 juta bidang sudah terdaftar dan 2,2 juta bidang di antaranya berhasil didaftarkan selama masa 100 hari kerja Menteri AHY.

Menteri ATR/ Kepala BPN mengingatkan ada perbedaan signifikan dalam pendaftaran tanah antara Indonesia dengan negara lain, terutama Belanda terkait tantangan dan kompleksitas. 

“Indonesia negara yang besar, dan kita negara kepulauan terbesar di dunia. Jadi kompleksitas bukan hanya dari sisi dimensi, size, tapi juga dari bentuk geografis. Yang tidak selalu mudah untuk dipetakan, diukur dan untuk didaftarkan,” terang Menteri AHY.

Ia mengapresiasi kerja keras jajaran Kementerian ATR/BPN untuk pencapaian sejauh ini.

Baca juga: Pembina IKAWATI ATR/BPN ajak peduli pendidikan mulai lingkungan terdekat

"Kita sangat berharap, tentunya Rakernis ini, mampu meningkatkan kualitas para aparatur yang memang memiliki kompetensi dan otoritas dalam pemetaan dan pengukuran," harapnya.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Jenderal SPPR Virgo Eresta Jaya menyampaikan setidaknya ada dua hal yang menjadi tujuan diselenggarakannya Rakernis, yakni mempersatukan visi dan misi dalam mempersiapkan data spasial demi melampaui kadaster lengkap 2025 dan meningkatkan kualitas serta pengetahuan seluruh jajaran bidang survei dan pemetaan. 

"Mengapa harus Melampaui? Karena Kadaster lengkap itu bukan final destination. Itu adalah tahap awal untuk kita selanjutnya memberikan manfaat bagi semua stakeholder yang ada, dan berikutnya adalah kita meningkatkan pengetahuan dan kualitas dari teman-teman yang ada disini," terang Dirjen Virgo.

Pembukaan Rakernis ditandai dengan penekanan tombol alat ukur "laser scanner" oleh Menteri ATR/Kepala BPN, didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN, Suyus Windayana dan Direktur Jenderal SPPR, yang menampilkan hasil akuisisi "real time". 

Selain itu, dilakukan juga penyematan pin penghargaan pelatihan GeoAI secara simbolis, kepada tiga orang perwakilan peserta.

Rapat Kerja Teknis ini akan berlangsung selama tiga hari, dihadiri 157 peserta dari Satuan Kerja Daerah, yang terdiri dari kepala bidang, Korsub Kantor Wilayah, dan Kepala Seksi Survei Pemetaan. 

Turut hadir mendampingi Menteri ATR/Kepala BPN, sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama.

Baca juga: Menteri ATR siapkan integrasi layanan pertanahan
 
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Ditjen SPPR) di Jakarta, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-Kanwil BPN Kalsel)

Pewarta: Firman

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024