Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan terus mengoptimalkan pembangunan sanitasi dan air minum yang kini telah mencapai 80 persen.
Penjabat Sekretaris Daerah Tabalong M Fitri Hernadi mengatakan upaya ini untuk mendukung program unggulan yakni Sanitasi Tabalong Kuat Berwibawa (Saraba Kawa).
Baca juga: Banjarmasin bangun kesadaran pengelolaan sanitasi di sekolah
"Capaian akses air minum 80 persen lebih, sanitasi 90 persen dan pengelolaan sampah 71 persen," jelas Fitri di Tabalong, Jumat.
Selain itu untuk penanganan kawasan kumuh di 'Bumi Saraba Kawa' ini telah mencapai 46 persen dan cakupan RTLH 50,79 persen.
Atas capaian tersebut Kabupaten Tabalong optimis bisa meraih penghargaan Sanitasi Air Minum Tuntas Waja Sampai Kaputing (Satu Wasaka) Award yang diinisiasi Pemprov Kalsel.
Sebelumnya tim juri Satu Wasaka Award 2024 melaksanakan penilaian pengelolaan sanitasi dan air minum di Kabupaten Tabalong sekaligus Kick Off Meeting Kelompok Kerja Perumahan Kawasan Permukiman 2024.
Penilaian di empat lokasi yakni Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Kelurahan Belimbing, Bank Sampah Anggrek Kelurahan Pembataan, TPS 3R Pendopo Bersinar, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Penghargaan ini merupakan salah satu penghargaan bergengsi tingkat Provinsi Kalsel dalam inovasi pembangunan sanitasi dan air minum yang berkualitas.
Baca juga: Kalsel kemarin, Ruai Rindu Maratus dan strategi penanganan sanitasi
Kabupaten Tabalong sudah meraih predikat bebas ODF atau bebas dari perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pertama di Kalimantan,” ujarnya.
Direktur Bank Sampah Anggrek Kelurahan Sulingan Tuty Mardiani mengatakan dalam kunjungannya tim penilai Satu Wasaka Award 2024 sangat mendukung produksi eco enzym yang diproduksi bank sampah ini.
"Tim penilai mengusulkan dukungan pihak ketiga melalui program CSR untuk pengembangan produksi eco enzym," jelas Tuty.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Penjabat Sekretaris Daerah Tabalong M Fitri Hernadi mengatakan upaya ini untuk mendukung program unggulan yakni Sanitasi Tabalong Kuat Berwibawa (Saraba Kawa).
Baca juga: Banjarmasin bangun kesadaran pengelolaan sanitasi di sekolah
"Capaian akses air minum 80 persen lebih, sanitasi 90 persen dan pengelolaan sampah 71 persen," jelas Fitri di Tabalong, Jumat.
Selain itu untuk penanganan kawasan kumuh di 'Bumi Saraba Kawa' ini telah mencapai 46 persen dan cakupan RTLH 50,79 persen.
Atas capaian tersebut Kabupaten Tabalong optimis bisa meraih penghargaan Sanitasi Air Minum Tuntas Waja Sampai Kaputing (Satu Wasaka) Award yang diinisiasi Pemprov Kalsel.
Sebelumnya tim juri Satu Wasaka Award 2024 melaksanakan penilaian pengelolaan sanitasi dan air minum di Kabupaten Tabalong sekaligus Kick Off Meeting Kelompok Kerja Perumahan Kawasan Permukiman 2024.
Penilaian di empat lokasi yakni Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Kelurahan Belimbing, Bank Sampah Anggrek Kelurahan Pembataan, TPS 3R Pendopo Bersinar, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Penghargaan ini merupakan salah satu penghargaan bergengsi tingkat Provinsi Kalsel dalam inovasi pembangunan sanitasi dan air minum yang berkualitas.
Baca juga: Kalsel kemarin, Ruai Rindu Maratus dan strategi penanganan sanitasi
Kabupaten Tabalong sudah meraih predikat bebas ODF atau bebas dari perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pertama di Kalimantan,” ujarnya.
Direktur Bank Sampah Anggrek Kelurahan Sulingan Tuty Mardiani mengatakan dalam kunjungannya tim penilai Satu Wasaka Award 2024 sangat mendukung produksi eco enzym yang diproduksi bank sampah ini.
"Tim penilai mengusulkan dukungan pihak ketiga melalui program CSR untuk pengembangan produksi eco enzym," jelas Tuty.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024