Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Dinas Kebersihan dan Pertamanan Banjarbaru, Kalimantan Selatan, memanfaatkan lahan Tempat Pemprosesan Akhir Sampah Terpadu (TPA-ST) sebagai tempat pembibitan tanaman hias.

"Kami memanfaatkan lahan TPA-ST yang masih cukup luas untuk menanam bibit tanaman hias," ujar Kepala Bidang Pertamanan dan Pemakaman DKP Kota Banjarbaru Surianor, Selasa.

Menurut Surianor didampingi Kasi Pertamanan Adi Royan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp350 juta untuk penyediaan bibit tanaman hias yang ditempatkan di TPA-ST itu.

Dijelaskan, tujuan penyediaan bibit tanaman untuk tambal sulam sehingga jika ada tanaman hias yang rusak di berbagai sudut kota bisa digantikan dengan bibit yang tersedia.

"Jadi tidak repot dan mengeluarkan biaya lagi apabila ada tanaman hias yang rusak di berbagai sudut kota. Tinggal menggantinya dari bibit tanaman yang tersedia," ungkapnya.

Ia mengatakan, jumlah bibit tanaman yang tersedia mencapai 10 ribu bibit dan dikelola dua tenaga kerja di lahan seluas satu hektara yang masih berada dalam kawasan TPA-ST Hutan Panjang.

Dijelaskan, penyediaan bibit berbagai jenis tanaman hias yang sudah berjalan sejak satu tahun lalu diharapkan mampu menyumbang Pendapatan Asli Daerah melalui penjualan bibit tanaman.

"Kami memperhitungkan hingga akhir tahun 2016, nilai aset mencapai Rp500 juta dan bibit yang tersedia jika dijual mampu menambah pendapatan daerah bagi Banjarbaru," ucap Adi Royan.

Namun, kata dia, kendala dihadapi adalah belum adanya peraturan daerah yang memayungi penjualan bibit keluar sehingga masih belum bisa dijadikan sumber pendapatan daerah.

Dikatakan, saat ini rumah pembibitan yang dibangun sudah tersedia sebanyak 30 hingga 40 jenis bibit ditanam hias dan diperhitungkan satu jenis bisa mencapai 3.000 bibit tanaman.

"Seluruhnya ditempatkan dalam poli bag dan ditangani dua pekerja yang memelihara bibit dengan memanfaatkan kompos TPA-ST untuk menyuburkan bibit tanaman," ujarnya.

Ditambahkan, keberadaan rumah bibit tanaman itu tidak akan menyaingi dan merugikan pembibitan yang dilakukan swasta atau kelompok masyarakat karena skalanya masih relatif kecil.

"Kami bisa menyakinkan pembibitan yang dikelola swasta maupun kelompok masyarakat tidak rugi atau tersaingi karena pembibitan di TPA-ST skalanya kecil," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016