Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Anwar Zayadi mengatakan pihaknya telah memblokir unggas asal daerah Pangambangan, Banjarmasin, agar tidak dibawa keluar daerah untuk menghindari penyebaran virus flu burung.


Menurut Anwar di Banjaramsin Rabu, upaya pemblokiran unggas sangat penting untuk dilakukan oleh peternak dari daerah Pengambangan, untuk mengantisipasi agar virus yang mematikan tersebut tidak menyebar ke peternakan lain di daerah sekitar.

Selain itu, tambah dia, pihaknya juga telah meminta, seluruh peternak waspada terhadap masuknya unggas dari luar daerah, karena berpotensi besar unuk penyebaran virus flu burung sebagiamana yang kini dialami beberapa peternak di Banjarmasin.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, ternak ayam kampung dan itik milik warga di RT 10 dan RT 18 Kelurahan Pangambangan, Banjarmasin positif tersernga flu burung," katanya.

Anwar mengungkapkan, serangan virus flu burung tersebut, terjadi sejak satu minggu terakhir. Pada peristiwa tersebut, ada sekitar 43 ekor ternak ayam dan itik milik peternak di dua RT Kelurahan Pangambangan, mengalami kematian secara mendadak.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata ternak-ternak tersebut, positif terserang flu burung, selain melakukan pemblokiran, pihaknya juga telah melakukan penyuluhan terhadap warga yang ternaknya terserang flu burung, agar tidak membuang ternak yang mati ke sungai tetapi segera melakukan pembakaran dan penguburan.

"Selain itu, ayam atau itik sisa dimusnakan atau kalau sempat disembelih. Kalau tidak dimusnahkan saja," ucapnya.

Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, kata dia, juga terus melakukan pemantauan maupun pengawasan di wilayah yang terkena flu burung tersebut.

"Kita adakan beberapa kali pengawasan dan penyemprotan, terhadap lingkungan agar bebas dari virus flu burung," ungkapnya.

Dijelaskan dia, kasus flu burung pernah terjadi sebelumnya yakni pada tahun 2015, namun tidak terlalu luas atau mewabah karena cepat dilakukan pencegahan.

"Untuk Banjarmasin serangan flu burung kondisinya tidak mewabah seperti yang pernah terjadi di Kandangan HSS dan Amuntai," terangnya.

Ciri-ciri flu burung mudah diketahui, antara lain, mati mendadak, jengger dan muka ternak berwarna biru, namun harus diteliti lebih lanjut melalui laboratorium.

Dia mengimbau, kepada peternak menjaga kebersihan, teliti membeli ayam atau itik dari luar Banjarmasin, dan akibat perubahan musim juga bisa menjadi penyebab flu burung. 

Pewarta: Arianto

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016