Tim Materials and Membranes Research Group Universitas Lambung Mangkurat (M2ReG ULM) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan menciptakan bioreaktor membran untuk pabrik pengolahan limbah kelapa sawit.

"Alat ini dirancang untuk mengolah limbah POME (Palm Oil Mill Effluent) dengan skala bench menjadi air, proses yang dapat digunakan kembali," kata Prof Muthia Elma selaku ketua tim peneliti M2ReG di Banjarbaru, Minggu.

Baca juga: ULM tambah enam prodi akreditasi Unggul di FKIP

Muthia menjelaskan membrane bio-reactors (MBR) menggunakan metode lumpur hibrida yang menggabungkan mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi yang digerakkan dengan tekanan rendah untuk pemisahan padat-cair yang esensial dengan pengolahan biologis.

Dengan pengolahan limbah POME ini, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan efisiensi pengelolaan limbah di perkebunan kelapa sawit.

Keberadaan alat pengolahan limbah POME itu pun telah mendapatkan kunjungan dari Komite Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di laboratorium Fakultas Teknik ULM.

Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat pertahankan akreditasi A untuk institusi

Muthia menyebut setelah melihat secara langsung proses pengolahan limbah POME dengan skala bench, anggota komite BPDPKS memberikan apresiasi atas upaya dan inovasi yang telah dilakukan oleh tim M2Reg.

Diharapkan teknologi itu dapat segera diimplementasikan di lapangan untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan pengelolaan limbah POME di perkebunan kelapa sawit.

"Komite BPDPKS juga tertarik dengan potensi penggunaan bahan bakar biogas dari limbah POME sebagai energi alternatif yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil," ujar Muthia, Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Kimia ULM yang telah mengantongi empat paten Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia atas karya risetnya.

Baca juga: KPID Kalsel gandeng ULM guna tingkatkan kinerja

Pewarta: Firman

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024