Tuan Guru Haji Madyan Noor Mar'ie tampaknya tak kenal lelah untuk syi'ar dan da'wah atau guna kemaslahatan umat, kaum Muslim khususnya.

 

Pasalnya Tuan Guru kelahiran Banjarmasin, 5 Juni 1952, alumnus Pondok Pesantren (Ponpes) Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan (Kalsel) itu sejak muda hingga "sepuh" aktif dalam syi'ar dan da'wah.

 

Alumnus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sjarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Islam Madinah Arab Saudi itu juga aktif dalam berbagai organisasi sosial kemasyarakatan untuk melakukan silaturahmi, sekaligus sebagai media da'wah dan syi'ar Islam.

 

Sebagai contoh, Tuan Guru Madyan pernah Ketua Persatuan Qari dan Qariah DKI Jakarta, serta Pimpinan Madrasah Al Qur'an "Darul Ma'arif" Jakarta.

 

Selain itu, Pimpinan Majlis Taklim "Husnul Khotimah" di Banjarmasin sampai sekarang serta memberikan pengajian/taushiyah agama pada beberapa majlis taklim dan masjid di Kalsel  sampai sekarang.

 

Tuan Guru Madyan pernah pula Staf khusus almarhum DR (HC) Idham Chalid - mantan Wakil Perdana Menteri (Waperdam) II masa Presiden Soekarno, untuk wilayah Kalsel, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Timur (Kaltim) dan Jawa Barat (Jabar).

 

Walau sibuk dengan kegiatan organisasi sosial kemasyarakatan sambil melakukan syi'ar Islam, Tuan Guru yang juga keponakan Idham Chalid itu tidak lupa terhadap pendidikan atau masa depan kedua anaknya.

 

Anak pertamanya Munawarah, S1 Fakultas Hukum Universitas Lambung - bekerja pada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.

 

Sedangkan anak keduanya Fauzan, S1 Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, bekerja pada perusahaan swasta bidang akuntansi.

H Madyannoor saat bersama Syekh Yasin Alfadani, ulama besar ahli hadits di Kota Makkah (ANTARA/HO-Dokumen Pribadi)
 

Tuan Guru atau kakak dari dua orang cucu tersebut, kini masih aktif dari masjid ke masjid atau dari majelis taklim ke majelis taklim memberikan pencerahan kepada ummat.

 

Sebagai contoh melakukan tausiyah tiap habis shalat subuh Ahad di Masjid Taqwa - Jalan A Yani km4 Banjarmasin serta tiap Rabu malam di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin antara Maghrib dan isya.

 

Bahkan keluar Kalsel memenuhi undangan melakukan ceramah seperti ke Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim), kendati usia sudah tergolong sepuh.

 

"Pokoknya selama masih bisa akan saya lakukan demi kemaslahatan umat. Karena itu cita-citaku," demikian Tuan Guru Madyan.



 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024