Tanjung,  (Antaranews Kalsel) - Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tabalong Kusmadi Uwis mengatakan kelanjutan pembangunan pasar buah maupun pusat kuliner masih menunggu hasil audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalsel.

"Dalam APBD Perubahan 2016 memang belum dimasukkan anggaran untuk kelanjutan pembangunan pasar buah maupun pusat kuliner karena sampai sekarang dewan belum menerima hasil audit dari BPKP terkait proyek tersebut," jelas Uwis di Tanjung, Minggu.

Pasalnya dewan menilai pelaksanaan proyek pasar buah dan pusat kuliner di Kota Tanjung ini tanpa melalui kesepakatan dengan DRPD setempat sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan.

Uwis menegaskan pihak eksekutif menyatakan kalau pembangunan kedua proyek itu menggunakan tahun jamak namun faktanya belum ada kesepakatan dengan dewan karena itu perlu dilakukan audit untuk meluruskan permasalahan ini.

"Dalam pembahasan APBD 2017 saat ini belum membahas terkait kedua proyek tersebut namun dewan tetap menginginkan adanya laporan hasil audit dari eksekutif sebelum DPRD menyetujui kelanjutan pembangunan pasar buah maupun pusat kuliner," jelas Uwis yang juga anggota Badan Anggaran DPRD.

Karena belum mendapatkan persetujuan dewan akhirnya kedua proyek ini mangkrak lebih dari satu tahun padahal tahapan konstruksi sudah dimulai sejak 2015 namun tahun 2016 tidak lagi dianggarkan.

Sebelumnya Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Muhammad Feher Umari mengatakan untuk konstruksi tahap kedua pasar buah maupun kuliner tahun anggaran 2016 rencananya membutuhkan dana sebesar Rp3,3 miliar berupa pekerjaan lanjutan seperti struktur lantai, atap, plafond. dinding hingga utilitas.

Untuk Pasar Kuliner dibangun di areal eks Barunak dengan luas lahan 2.781,32 meter persegi dengan total luas bangunan 1.488,53 meter persegi.

Mencakup lantai satu untuk area parkir, kawasan kuliner kaki lima dan ruang terbuka hijau sedangkan lantai dua untuk area makan serta kios.

Sedangkan pembangunan tahap pertama pasar buah dialokasikan dana sebesar Rp1,64 miliar dengan luas bangunan mencapai 4.507 meter persegi.

Dengan rincian lantai pertama seluas 1.189 meter persegi untuk mushala, lahan parkir dan WC Umum dan lantai kedua seluas 1.189 meter persegi untuk pedagang dengan kapasitas 50 kios. ***3***

(T.KR-HLN/B/T007/T007) 23-10-2016 09:41:23

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016