Pemerintah Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan menggelontorkan dana sebesar Rp2 miliar untuk mensubsidi pasar murah pada Ramadhan sebagai upaya menekan peningkatan harga pangan dan membantu masyarakat.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Tapin Sugian Noor mengatakan pasar murah ini sudah di mulai dari Kecamatan Tapin Selatan setelah itu dalam waktu dekat ke Kecamatan Tapin Utara.
Baca juga: Kalsel usulkan BPH Migas tambah kuota BBM subsidi bagi nelayan
"Menjelang Ramadhan yang sudah terjadwal tanggal 4 Maret di Kecamatan Tapin Utara. Untuk kecamatan yang lain akan dilanjutkan setelah bulan Ramadhan karena kita akan fokus pada pasar Ramadhan yang akan digelar," ungkapnya di Rantau, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Selasa.
Disebutkan Sugian Noor untuk jumlah paket dan subsidi sama seperti sebelumnya di Kecamatan Tapin Selatan, yakni 1.000 paket dengan harga Rp100 ribu per paket.
"Harga normal Rp165 ribu per paket, masyarakat menebus dengan harga Rp100 ribu,” ungkapnya.
Disebutkan Sugian untuk isi paket diantaranya 5 Kg beras kemasan, 1 Kg telor, 2 Kg gula, 1 Kg tepung dan 2 Liter minyak goreng.
Terkait status harga bahan pokok atau komoditas pangan jelang Ramadhan ini diklaim tak mengalami kenaikan yang signifikan, kecuali harga ayam potong.
"Harga ayam potong kadang naik karena kurangnya suplai dari distributor," ujarnya.
Sugian mengatakan saat dilakukan peninjauan di pasar induk seperti di Binuang dan Rantau ketersediaan bahan pokok jelang Ramadhan ini terbilang cukup.
"Untuk ketersediaan bahan pokok di Pasar Rantau dan Binuang cukup seperti beras, gula, minyak, telor," ungkapnya.
Lanjut Sugian, untuk memantau stabilitas harga dan kebutuhan Dinas Perdagangan Tapin setiap hari melakukan pemantauan di Pasar Kraton Raya.
Baca juga: Diskumdagri awasi pendisribusian BBM bersubsidi
Sementara itu, Penjabat Bupati Tapin Syarifuddin berharap pasar murah tersebut bisa membantu masyarakat dengan harga jual yang lebih miring dari harga pasar pada umumnya.
“Mudah mudahan apa yang kita berikan bisa bermanfaat dan membantu warga masyarakat akan kebutuhan pokok jelang Ramadhan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Tapin Sugian Noor mengatakan pasar murah ini sudah di mulai dari Kecamatan Tapin Selatan setelah itu dalam waktu dekat ke Kecamatan Tapin Utara.
Baca juga: Kalsel usulkan BPH Migas tambah kuota BBM subsidi bagi nelayan
"Menjelang Ramadhan yang sudah terjadwal tanggal 4 Maret di Kecamatan Tapin Utara. Untuk kecamatan yang lain akan dilanjutkan setelah bulan Ramadhan karena kita akan fokus pada pasar Ramadhan yang akan digelar," ungkapnya di Rantau, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Selasa.
Disebutkan Sugian Noor untuk jumlah paket dan subsidi sama seperti sebelumnya di Kecamatan Tapin Selatan, yakni 1.000 paket dengan harga Rp100 ribu per paket.
"Harga normal Rp165 ribu per paket, masyarakat menebus dengan harga Rp100 ribu,” ungkapnya.
Disebutkan Sugian untuk isi paket diantaranya 5 Kg beras kemasan, 1 Kg telor, 2 Kg gula, 1 Kg tepung dan 2 Liter minyak goreng.
Terkait status harga bahan pokok atau komoditas pangan jelang Ramadhan ini diklaim tak mengalami kenaikan yang signifikan, kecuali harga ayam potong.
"Harga ayam potong kadang naik karena kurangnya suplai dari distributor," ujarnya.
Sugian mengatakan saat dilakukan peninjauan di pasar induk seperti di Binuang dan Rantau ketersediaan bahan pokok jelang Ramadhan ini terbilang cukup.
"Untuk ketersediaan bahan pokok di Pasar Rantau dan Binuang cukup seperti beras, gula, minyak, telor," ungkapnya.
Lanjut Sugian, untuk memantau stabilitas harga dan kebutuhan Dinas Perdagangan Tapin setiap hari melakukan pemantauan di Pasar Kraton Raya.
Baca juga: Diskumdagri awasi pendisribusian BBM bersubsidi
Sementara itu, Penjabat Bupati Tapin Syarifuddin berharap pasar murah tersebut bisa membantu masyarakat dengan harga jual yang lebih miring dari harga pasar pada umumnya.
“Mudah mudahan apa yang kita berikan bisa bermanfaat dan membantu warga masyarakat akan kebutuhan pokok jelang Ramadhan," ujarnya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024