Makassar, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pemuda dan Olahraga menyiapkan anggaran sebesar Rp275 juta untuk pembuatan patung Ramang di Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin di Makassar, Senin, berharap pembangunan atau pembuatan patung legenda sepak bola Makassar itu bisa berjalan lancar dan sukses.

"Berdasarkan DPA Dispora Kota Makassar, maka anggaran untuk pembangunan patung Ramang sebesar Rp275 Juta," katanya.

Pembangunan patung ini juga sudah melewati proses atau jalur yang benar seperti melalui tender.

Untuk ukuran patung itu sendiri, kata dia, memang berdasarkan tingkatannya karena dibagi dalam tiga bagian yakni patung itu sendiri (paling atas), bola dunia (bagian tengah) dan pondasi yang menjadi bagian terbawa.

Untuk tinggi pondasinya itu sekitar 120 cm, untuk bola dunia yang menjadi pijakan patung Ramang setinggi 140 cm. Adapun patung Ramang sendiri disusesuaikan dengan tinggi badan sang legenda yakni 170 cm. Jadi jika tinggi keseluruhan itu akni mencapai 4,3 meter.

Sementara untuk perencanan pembangunannya, lanjutnya,  mestinya dimulai hari ini. Tapi karena menghargai budaya sebagai orang timur, maka pihaknya lebih dulu melakukan ziarah ke kuburuan dan keluarga Ramang.    
   
Bahkan jika tidak ada halangan maka pembangunan patung Ramang kemungkinan sudah akan berjalan besok.

Ia menjelaskan, Ramang seperti yang dikenal selama ini memang merupakan sosok legenda sepak bola asal Makassar yang pernah berkiprah di internasional pada zamannya.

Keberadaan patungnya di Makassar diharapkan bisa menjadi motivasi bagi para pemain untuk terus berlatih sehingga bisa menjadi pemain yang bisa mengharumkan nama daerah, bangsa dan negara.

Pemerintah Kota Makassar juga ingin menunjukkan perhatiannya dalam perkembangan persepakbolaan di Kota Makassar apakah secara langsung atau tidak, namun dengan pembangunan patung ini maka semangat persepakbolaan Makassar semakin bangkit./

Pewarta: Abd Kadir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016