Martapura,  (AntaranewsKalsel) - Wakil Bupati Banjar, Kalimantan Selatan, Saidi Mansyur mengajak masyarakat dan seluruh pihak menjaga kelestarian Pasar Terapung Lok Baintan yang merupakan ikon wisata kabupaten itu.


"Mari bersama-sama menjaga dan melestarikan Pasar Terapung Lok Baintan ini karena keberadaannya menjadi ikon wisata kita," ujar wabup saat berkunjung ke pasar terapung itu, Minggu.

Ia mengatakan, keberadaan pasar terapung yang terletak di Kecamatan Sungai Tabuk patut dibanggakan karena merupakan salah satu khasanah budaya Banjar yang identik dengan sungai.

Dijelaskan, Provinsi Kalsel memiliki potensi sungai yang besar membentang panjang yakni Sungai Martapura hingga Sungai Barito yang mengelilingi Kota Banjarmasin, ibukota provinsi setempat.

"Salah satu tradisi dan karakter masyarakat suku Banjar yakni mencintai sungai sebagai sarana transportasi bebas hambatan dan bebas macet sehingga kita semua wajib melestarikan," ajaknya.

Wabup secara khusus berpesan pada seluruh masyarakat Desa Lok Baintan untuk mencintai sungai sebagai sarana tempat perdagangan, komunikasi dan interaksi sosial masyarakat.

"Sungai merupakan urat nadi bagi kehidupan masyarakat Desa Lok Baintan dengan daya tarik utama pasar terapung sehingga keberadaannya harus terus dijaga dan dilestarikan," pesannya.

Menurut dia, masyarakat Kabupaten Banjar juga harus merasa bangga karena Pasar Terapung Lok Baintan ditetapkan Kementeran Pendidikan dan Kebudayaan sebagai wisata budaya non benda.

"Penetapan wisata budaya non benda itu menunjukkan pemerintah sangat melindungi keberadaannya dan nilai-nilai budaya yang berkembang di lingkungan setempat," ujarnya.

Dikatakan, keberadaan pasar yang transaksinya berlangsung di atas air antar satu jukung (perahu) dengan yang lain juga bisa menjadi sarana mencegah persaingan dengan pasar modern.

"Pasar Terapung sama fungsinya sebagai pasar tradisional dan diharapkan bisa mencegah persaingan dengan pasar maupun toko-toko modern yang tengah menjamur," kata dia.

Ditambahkan, seluruh pihak baik masyarakat maupun aparatur pemerintah tingkat desa hingga kecamatan harus bisa menggali seluruh potensi di pasar yang tumbuh puluhan tahun lalu itu.

"Masyarakat dan aparatur desa juga kecamatan harus bisa memaksimalkan potensi pasar terapung sehingga nilai budaya terus terjaga dan kesejahteraan masyarakat meningkat," katanya.

Kunjungan wabup yang didampingi istri Nur Gita Tiyas diisi penyerahan 100 buah "tanggui" (penutup kepala khas yang dikenakan setiap pedagang pasar terapung) itu.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016