Tanjung (Antaranews Kalsel) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Badaruddin Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, akan mengadakan empat unit alat cuci darah dengan menggunakan sistem kerja sama operasi (KSO).


Sistem bagi hasil atau KSO menjadi salah satu alternatif pengadaan alat cuci darah mengingat terbatasnya dana APBD untuk penambahan alat kesehatan, kata Direktur RSUD H Badaruddin Tanjung Taufikurraham di Tanjung, Selasa

"Penambahan empat alat cuci darah memang tidak menggunakan dana APBD kabupaten atau DAK namun kita menggunakan sistem bagi hasil atau KSO mengingat saat ini permintaan pasien cuci darah terus meningkat," jelas Taufik.

Saat ini rumah sakit hanya mampu melayani pasien cuci darah 12 orang per harinya karena alat cuci darah yang tersedia enam unit.

Selanjutnya untuk meningkatkan pelayanan di RSUD H Badaruddin maka perlu ditambah alat cuci darah termasuk memperluas ruang hemodialisis agar bisa menampung tambahan peralatan.

Mesin cuci darah yang tersedia di rumah sakit ini masih terbatas dibanding jumlah pasien gagal ginjal yang mencapai 30 lebih tiap bulan dan harus mengantre untuk mendapatkan layanan cuci darah.

Fasilitas ruang cuci darah sendiri dibangun sejak 2011 dengan menggunakan dana APBD kabupaten dengan harapan bisa melayani warga Kabupaten Tabalong dan sekitarnya yang menderita gagal ginjal sehingga biaya yang dikeluarkan lebih kecil dibanding harus pergi ke Kota Banjarmasin.

Taufik menambahkan dengan penambahan alat cuci darah nantinya bisa mendongkrak pendapatan rumah sakit yang sebelumnya mencapai Rp30,8 miliar. 

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016