Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menangani beberapa titik longsor di jalan baru Provinsi akses Banjarbaru-Batulicin (Tanah Bumbu) akibat cuaca ekstrim hujan lebat.
 
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalsel Azan Syariful Muaz di Banjarbaru, Senin, menyampaikan sejumlah titik longsor tersebut terjadi di daerah perbukitan.

Baca juga: BPBD: Polsek Mentewe bersiaga di lokasi longsor Km66-67
 
"Potensi ke longsoran ini sebenarnya sudah diprediksi. Namun belum melakukan penanganan secara menyeluruh," ujarnya.
 
Guna upaya memperbaiki akses jalan tersebut, kata Azan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalsel telah mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan jalan yang sudah dibangun dan akan ditangani secepat mungkin. 
 
"Sebagai langkah awal, pihak akan segera menindaklanjuti permasalahan longsor tersebut dan melakukan penanganan darurat sebelum melakukan penanganan menyeluruh," ucap Azan.
 
Selain itu, Pemprov Kalsel juga akan menginventarisir potensi longsor di lokasi lain untuk memperbaiki infrastruktur secara menyeluruh dan bertahap.


Baca juga: BPBD HSS ingatkan warga waspada tanah longsor di tiga kecamatan
 
"Memang ruas jalan Banjarbaru-Batulicin belum sepenuhnya penanganan dari pinggir jalan, pagar, rambu-rambu jalan, pengamanan tebing dan lainnya. Kita ingin jalan ini tebus dulu," ungkapnya.
 
Azan menuturkan pihaknya akan berupaya maksimal agar akses jalan di daerah tersebut semakin membaik guna memudahkan pengguna jalan, mobilitas dan distribusi logistik. 
 
"Seiring dengan komitmen semua pihak, kita sebagai pengguna jalan wajib bergandengan tangan untuk menjaga, merawat dan memperhatikan jalan yang ada agar tetap kondusif dan aman untuk digunakan," ungkapnya.
 
Diketahui, pembangunan jalan Banjabaru-Batulicin dimulai sejak 2019 dengan panjang sekitar 100 kilometer. Hingga 2023, pembangunan jalan yang sudah diaspal sudah mencapai 65 kilometer dan ditargetkan selesai pada 2024.
 
Jalan alternatif atau jalan tol untuk ke daerah pesisir ini dianggarkan sekitar Rp1,8 triliun.

Baca juga: BMKG: Bencana banjir dan longsor di Jabar akibat hujan lebat

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024