Kandangan (Antaranews Kalsel) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan 50 persen pembangunan irigasi Bendung Amandit di Kabupaten Hulu Sungai Selalatan, Kalimantan Selatan, selesai.
Menurut menteri Basuki di Kandangan Selasa, pembangunan bendung dan irigasi Amandit yang terletak di Desa Malutu, Kecamatan Padang Batung sepanjang 49 kilo meter tersebut, dapat mengairi sawah petani sebanyak 5.472 hektare dengan menggunakan anggaran pusat sekitar Rp96 miliar lebih.
"Realisasi pembangunan irigasi sudah 50 persen atau mencapai 22 kilometer lebih, targetnya 2017 sudah dapat selesai dan petani dapat memanfaatkan irigasi yang sangat bagus ini," kata menteri di sela-sela peninjauan.
Menteri mengungkapkan, meski pembangunannya sudah 50 persen, namun penyelesaian pembangunan tersebut masih terdapat beberapa kendala antara lain tentang pembebasan lahan masyarakat.
Menurut dia, lahan seluas sembilan hektare milik 95 kepala keluarga (KK), hingga kini belum bisa dibebaskan. Warga belum sepakat dengan harga yang ditawarkan, dan kini tiga kepala keluarga telah melayangkan keberatan ke pengadilan.
"Pembebasannya sudah sepakat tinggal harganya saja lagi. Mudah-mudahan dalam waktu beberapa hari kedepan sudah selesai dan pembangunan akan terus dilanjutkan," katanya.
Bupati HSS H Achmad Fikry berharap dengan kedatangan Menteri PUPR ke pembangunan irigasi Bendung Amandit ini dapat mempercepat pembangunan irigasi sehingga bisa diselesaikan pada 2017.
"Semoga dengan kedatangan pak menteri ini dapat lebih membantu progres pembangunan yang sudah bagus ini dan akhirnya dapat diselesaikan lebih cepat," katanya.
Keberadaan Bendung dan irigasi Amandit, tambah dia, akan membantu petani meningkatkan produksi padi dan memperluas areal bercocok tanam.
"Sudah banyak manfaatnya bagi petani dari pembangunan irigasi yang dilakukan ini. Semoga selesai nanti akan banyak lagi petani yang merasakan manfaatnya," katanya.
Kedatangan Menteri Basuki ke Kalsel adalah untuk melihat kemajuan pembangunan proyek yang jika nanti selesai akan bermanfaat untuk mengairi masyarakat sekitar.
Empat proyek yang ditinjau adalah pembangunan Bendungan Tapin di Kabupaten Tapin dengan kontrak Rp896,9 miliar, dan jaringan Daerah Irigasi Amandit di Kabupaten Hulu Sungai dengan anggaran Rp96,7 miliar.
Juga pembangunan jaringan Daerah Irigasi Batang Alai di Kabupaten Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan anggaran Rp234,5 miliar, serta pembangunan jaringan Daerah Irigasi Pitap di Kabupaten Balangan dengan anggaran Rp265,5 miliar.
Untuk pembangunan bendungan saat ini kemajuan fisiknya sudah 50,34 persen dan progres keuangan mencapai 32,83 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Menurut menteri Basuki di Kandangan Selasa, pembangunan bendung dan irigasi Amandit yang terletak di Desa Malutu, Kecamatan Padang Batung sepanjang 49 kilo meter tersebut, dapat mengairi sawah petani sebanyak 5.472 hektare dengan menggunakan anggaran pusat sekitar Rp96 miliar lebih.
"Realisasi pembangunan irigasi sudah 50 persen atau mencapai 22 kilometer lebih, targetnya 2017 sudah dapat selesai dan petani dapat memanfaatkan irigasi yang sangat bagus ini," kata menteri di sela-sela peninjauan.
Menteri mengungkapkan, meski pembangunannya sudah 50 persen, namun penyelesaian pembangunan tersebut masih terdapat beberapa kendala antara lain tentang pembebasan lahan masyarakat.
Menurut dia, lahan seluas sembilan hektare milik 95 kepala keluarga (KK), hingga kini belum bisa dibebaskan. Warga belum sepakat dengan harga yang ditawarkan, dan kini tiga kepala keluarga telah melayangkan keberatan ke pengadilan.
"Pembebasannya sudah sepakat tinggal harganya saja lagi. Mudah-mudahan dalam waktu beberapa hari kedepan sudah selesai dan pembangunan akan terus dilanjutkan," katanya.
Bupati HSS H Achmad Fikry berharap dengan kedatangan Menteri PUPR ke pembangunan irigasi Bendung Amandit ini dapat mempercepat pembangunan irigasi sehingga bisa diselesaikan pada 2017.
"Semoga dengan kedatangan pak menteri ini dapat lebih membantu progres pembangunan yang sudah bagus ini dan akhirnya dapat diselesaikan lebih cepat," katanya.
Keberadaan Bendung dan irigasi Amandit, tambah dia, akan membantu petani meningkatkan produksi padi dan memperluas areal bercocok tanam.
"Sudah banyak manfaatnya bagi petani dari pembangunan irigasi yang dilakukan ini. Semoga selesai nanti akan banyak lagi petani yang merasakan manfaatnya," katanya.
Kedatangan Menteri Basuki ke Kalsel adalah untuk melihat kemajuan pembangunan proyek yang jika nanti selesai akan bermanfaat untuk mengairi masyarakat sekitar.
Empat proyek yang ditinjau adalah pembangunan Bendungan Tapin di Kabupaten Tapin dengan kontrak Rp896,9 miliar, dan jaringan Daerah Irigasi Amandit di Kabupaten Hulu Sungai dengan anggaran Rp96,7 miliar.
Juga pembangunan jaringan Daerah Irigasi Batang Alai di Kabupaten Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan anggaran Rp234,5 miliar, serta pembangunan jaringan Daerah Irigasi Pitap di Kabupaten Balangan dengan anggaran Rp265,5 miliar.
Untuk pembangunan bendungan saat ini kemajuan fisiknya sudah 50,34 persen dan progres keuangan mencapai 32,83 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016