Program "Balanting" di Desa Binjai Punggal Kecamatan Halong Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan menjadi salah satu desa yang berhasil menekan kasus stunting melalui pendampingan dan kolaborasi antara Pemkab Balangan dan Adaro Group.

Kolaborasi antara Adaro Group melalui pilar Adaro Nyalakan Raga dan Pemkab Balangan melalui program "Balangan Lawan Stunting" atau Balanting terbukti signifikan menurunkan angka kasus gagal tumbuh kembang anak di desa ini dari 10 anak menjadi tersisa tiga anak stunting.

Menurut satu kader posyandu Desa Binjai Punggal Ramnah di Balangan program Balanting berupa kegiatan pendampingan dan monitoring dari Adaro group melalui pilar Adaro Nyalakan Raga, Yayasan Adaro Bangun Negeri ini cukup jitu mengubah pola pikir warga desa khususnya kaum ibu untuk memberi asupan makan anak yang bergizi.

"Sebagai kader kami dengan pendampingan tim YABN memotivasi warga untuk bisa memenuhi asupan gizi yang cukup selama kehamilan," jelas Ramnah yang sudah 13 tahun menjadi kader posyandu.

Termasuk asupan gizi 1.000 hari pertama kehidupan, memberi ASI ekslusif hingga bayi berusia enam bulan serta imunisasi lengkap.

Sebagai kader Ramnah mengakui pola makan dan pola asuh yang kurang tepat menjadi salah satu penyebab anak stunting di Desa Binjai Punggal ini.

Beruntungnya tim YABN secara rutin melakukan pendampingan berupa pemberian telur ayam, susu, vitamin dan sayuran kepada anak stunting dengan target bisa tumbuh kembang dengan baik.

Kini tujuh anak stunting di Desa Binjai Punggal telah tumbuh dengan normal dan tahun ini tersisa tiga anak stunting usia satu sampai tiga tahun yang memerlukan pendampingan lebih insentif.

"Tiga anak stunting yang tersisa terus kita dampingi agar bisa tumbuh kembang secara normal," tambah Ramnah. 

Ramnah bersama kader posyandu lainnya terus menggiatkan program penyuluhan terkait pencegahan stunting agar para ibu yang mempunyai bayi balita bisa rutin memeriksakan kondisi balitanya  ke posyandu.

Sebelumnya Posyandu Kamboja Desa Binjai Punggal yang menjadi sasaran kegiatan pemantauan stunting dari program Adaro Nyalakan Raga bersama Pemerintah Kabupaten Balangan.

Di Posyandu Kamboja ini tim dari Adaro bersama BKKBN Nasional dan provinsi, serta Pemkab Balangan memantau langsung proses pemeriksaan berat badan, tinggi badan balita hingga asupan yang diberikan kepada bayi rutin setiap satu bulan.

Dalam kegiatan ini CSR Division Head PT Adaro Energy Indonesia Okty Damayanti mengatakan pihaknya turut memikirkan dengan serius kontribusi yang dapat dilakukan perusahaan untuk membantu mengentaskan stunting di Kabupaten Balangan melalui program "Balangan Lawan Stunting" (BALANTING).

Selanjutnya salah satu strategi Adaro untuk percepatan penurunan angka stunting berupa inovasi dan kolaborasi pentahelix atau multipihak.

Dengan menggandeng pihak akademisi dari Politeknik Unggulan Kalimantan (Polanka) menerjunkan 18 dosen yang memiliki keahlian fisioterapi, farmasi dan gizi.

Adaro juga bekerja sama dengan LPK Medha Parahita Indonesia sebagai Pusat Kajian dan Partisipasi dengan lingkup pekerjaan pada Program Pemberdayaan Masyarakat dan Program Kesehatan Masyarakat.

Bupati Balangan H Abdul Hadi menyebutkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalansi stunting tahun 2022 berhasil turun diangka 29,80 persen, dimana pada 2021 di angka 32,80 persen.

Sedangkan dari hasil Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), angka stunting 17,91 persen pada 2021 dan turun menjadi 14,91 persen pada 2022.

Pada tahun 2023 sasaran percepatan penanganan stunting kepada 114 Baduta dan 28 ibu hamil berisiko stunting pada lokus stunting di Kecamatan Paringin Selatan, Tebing Tinggi, Lampihong, Awayan, Batumandi, Juai dan Halong.(Adv)

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024