Amuntai, (Antaranews.Kalsel) -Petani padi di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mulai menjerit pasalnya tanaman padi yang baru tumbuh mulai terancam tergenang air di musim penghujan.


Kepala Desa Rantau Bujur Darat, Marfa'i di Amuntai, Kamis mengatakan, petani di sejumlah desa mengkhawatirkan tanaman padi yang baru tumbuh akan rusak mengingat ketinggian air di lahan rawa mulai meningkat seiring tibanya musim penghujan.

"Petani sangat mengharapkan proyek pengembangan kawasan pertanian maupun rehabilitasi Polder Alabio bisa sesegeranya dilaksanakan, karena petani sudah capek menunggu," ujar Marfa'i.

Marfa'i mengatakan, petani berharap pemerintah langsung 'action' menerapkan program sambil melakukan evaluasi jika masih terdapat kendala dan kekurangan dalam pelaksanaannya, sehingga kerugian petani bisa diminimalisir.

Beberapa program pemerintah seperti rehabilitasi Polder Alabio dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan pembangunan kawasan perdesaan dari Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi masih ditunggu-tunggu petani untuk realisasinya.

Marfa'i berharap pembangunan sarana infrastruktur jalan usaha tani, jembatan desa dan lainnya bisa juga berfungsi dalam sistem pengelolaan air di lahan petani sehingga lebih efesien.

Konsultan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Iwan Ramadan mengakui permasalahan lahan pertanian di lahan rawa terletak pada sistem pengelolaan pengairan dan irigasi.

"Persoalan ini memang menjadi target pertama untuk dibenahi pada tahun pertama pelaksanaan Program pembangunan kawasan perdesaan untuk pengembangan kluster lahan pertanian rawa di Kabupaten Hulu Sungai Utara mulai 2017," katanya.

Pada Forum Group Discussion (FGD) review rencana pembangunan kawasan perdesaan pada pengembangan kluster pertanian rawa pada padi rawa yang dilaksanakan di Gedung Arsip Amuntai, Kamis, konsultan meminta masukan dari berbagai SKPD terkait program yang akan dilaksanakan, khususnya dalam pengelolaan pengairan di lahan pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian.

Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten HSU Maliki menyarankan pengerukan dasar Sungai Negara yang sudah puluhan tahun tidak dikeruk untuk mengurangi luapan air sungai ke lahan-lahan pertanian.

"Jika pengerukan dilakukan, maka masalah genangan air dilahan pertanian ini bisa berkurang, sehingga lebih mudah dalam pengelolaan pengairan," katanya.



Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016